Analisa IHSG Pekan Ini; Vaksin dan Kinerja Emiten Kuartal Jadi Pendorong

Selasa 20-10-2020,02:03 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com– Memasuki minggu ketiga Oktober 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bakal menguat terbatas. Dengan support IHSG berada pada level 5,067 sampai 5,001. Dan resistance di level 5,182 sampai 5,200.

Proyeksi tersebut berdasarkan pada sejumlah sentimen positif. Seperti progres vaksin virus korona dan kinerja emiten di kuartal III-2020. Demikian pandangan Direktur Anugerah Mega Investasma, Hans Kwee, dalam keterangan resmi yang diterima Disway Kaltim, Minggu (18/10/2020). Hans Kwee menyebut, dari perkiraan tersebut, pada 19-23 Oktober 2020 cenderung sell on strength (SOS) jika IHSG menguat. “Untuk bisa BOW (buy on weakness) kembali ketika IHSG terkoreksi,” jelas Hans Kwee. Beberapa sentimen yang memengaruhi IHSG pekan ini. Pertama, pasar akan memperhatikan perizinan vaksin covid 19. Manajemen Pfizer Inc akan mengajukan izin vaksin COVID-19 ke otoritas USA pada awal November. Vaksin Pfizer merupakan hasil pengembangan perusahaan bersama mitranya di Jerman, BioNTech. Perkembangan perizinan vaksin menjadi sentimen positif di akhir pekan bagi bursa Eropa dan Amerika di tengah naiknya kasus COVID-19.  “Saat ini pasar sudah memasuKkan optimisme vaksin akan segera ditemukan dan segera distribusikan,” sebutnya. Kedua, pasar sempat terlihat koreksi setelah regulator AS menghentikan uji coba pengobatan antibodi COVID-19 tahap akhir Eli Lilly. Uji coba tahap akhir ACTIV-3 merupakan pengobatan untuk pembentukan antibodi terhadap virus COVID-19 dihentikan sementara karena alasan keamanan. Sebelumnya, Johnson & Johnson mengumumkan menghentikan sementara uji coba tahap akhir. Sebabnya karena adanya laporan timbulnya efek samping. Yang belum bisa dijelaskan secara medis. Kata dia, hal ini membuat pasar berpikir proses pencarian obat dan vaksin COVID-19 tidak mudah dan masih butuh waktu lama. Ketiga, harapan stimulus fiskal di Amerika Serikat menjadi perhatian pelaku pasar beberapa pekan ke depan. Steven Mnuchin Menteri Keuangan AS berbicara kepada Ketua DPR AS Nancy Pelosi bahwa Presiden Donald Trump akan mempertimbangkan menaikkan jumlah bantuan pada paket stimulus fiskal USD 1,8 triliun yang diusulkan sebelumnya. Presiden AS Donald Trump sempat meminta kongres untuk mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) bantuan virus COVID-19 dengan dikurangi dana sisa dari program kredit UKM yang kedaluwarsa. Juru bicara Gedung Putih mengatakan, anggota senat dari Partai Republik akan mengikuti apa yang diinginkan Trump. “Maka ada harapan terjadi kesepakatan paket stimulus fiskal untuk mendorong Ekonomi AS keluar dari resesi,” ujarnya. Keempat, pemimpin Partai Republik dan Mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan tidak mengharapkan kesepakatan stimulus fiskal akan dicapai menjelang pemilihan 3 November selama Pelosi terlibat. Presiden Donald Trump dikabarkan bersedia untuk meningkatkan paket stimulus fiskal USD 1,8 triliun. Untuk mencapai kesepakatan bantuan COVID-19 dengan Partai Demokrat di kongres. Tetapi gagasan itu ditolak rekannya dari Partai Republik Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell. “Nampaknya di tengah harapan stimulus fiskal AS, akan sangat sulit mencapai kesepakatan menjelang pemilu AS di 3 November 2020,” ujar Hans Kwee. Kelima, kandidat dari Partai Demokrat, Joe Biden, diperkirakan akan menang pemilihan presiden di 3 November 2020. Beberapa jajak pendapat menempatkan Biden memimpin atas kandidat dari Partai Republik Donald Trump. Menurut Hans, kemenangan ini akan mendorong paket stimulus ekonomi yang lebih besar dan mengurangi potensi perang dagang dengan China. Selain itu pajak perusahaan di AS juga diperkirakan akan naik. Hal ini mendorong dolar Amerika lebih lemah dan akan positif bagi pasar Emerging Market termasuk Indonesia. Keenam, kekhawatiran gelombang kedua virus corona terus meningkat karena infeksi melonjak di beberapa wilayah Eropa. Pemerintah Perancis mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat. Karena terjadi kenaikan rawat inap akibat COVID-19 atas ambang batas 9.100 untuk pertama kalinya sejak 25 Juni lalu. Kemudian Inggris mengumumkan langkah-langkah ketat untuk mengurangi penyebaran Covid di London. Hal ini membuat Inggris mendekati penguncian nasional kedua. “Ancaman wave 2 COVID-19 akan menjadi sentimen negatif yang diperhatikan pelaku pasar di minggu ketiga Oktober 2020,” bilang Hans Kwee. Ketujuh, pasar saham dunia memasuki periode laporan keuangan kuartal ketiga. Amerika Serikat memimpin pengumuman kinerja emiten kuartal ketiga dari awal minggu ini. Menurut data Refinitiv, dari 49 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan ada 86% melewati perkiraan para analis. Pelonggaran lockdown yang terjadi telah mendorong banyak emiten membukukan kinerja yang baik.   Di Indonesia, diperkirakan kinerja emiten akan tumbuh positif di kuartal ke-3 2020 akibat banyaknya upaya dari otoritas pasar modal dan pemerintah. Sehingga dia memperkirakan kinerja emiten akan lebih baik daripada kuartal II-2020. Selain itu, akan lebih baik dari kuartal I-2020. Delapan, komentar Bank Dunia tentang Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja sangat positif. Bank Dunia menilai UU sapu jagat ini merupakan upaya konkret pemerintah Indonesia melakukan reformasi besar-besaran di sektor bisnis. Hans menambahkan, aturan ini akan menjadikan Indonesia lebih berdaya saing dan mendukung aspirasi jangka panjang bangsa untuk menjadi masyarakat yang sejahtera. Penghapusan pembatasan yang berat pada investasi menandakan bahwa Indonesia terbuka untuk bisnis. UU ini dinilai dapat membantu menarik investor lebih banyak berinvestasi di Indonesia, mampu menciptakan lapangan kerja dan membantu Indonesia mengatasi masalah kemiskinan. “Pelaku pasar keuangan sangat positif dengan UU ini sehingga penolakan keras akan menjadi sentimen negatif bagi pasar,” pungkasnya. (fey/eny)   //ANAK OPEN// Balikpapan- Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Senin (19/10) melemah 1,7 poin. Membentuk candle dengan bodi turun kecil dan shadow di bawah indikasi perlawanan atas tekanan turun. “IHSG berpeluang konsolidasi menguat dengan support di level 5,067 sampai 5,001 dan resistance di level 5,115 sampai 5,182,” katanya, Minggu (19/10) kemarin. Dia mengatakan, pada hari ini ada beberapa saham yang menjadi rekomendasi. Yaitu Unilever (UNVR). Jika berpeluang menguat, area akumulasi di level 7,900 sampai 8,000. Area cut loss bila turun di bawah level 7,700 dan target penguatan ke level 8,300 sampai 8,500. Selanjutya ANTM. jika berpeluang melemah area SOS di level 1,180 sampai 920. Area buy back jika break level 1,210 dan target pelemahan ke level 880 sampai 760. Selain itu, BRIS. Jika berpeluang melemah, area SOS di level 1,690 sampai 1,220. Area buy back jika break level 1,730 dan target pelemahan ke level 1,170 sampai 920. “Matahari Departemen Store (LPPF) jika berpeluang melemah, area SOS di level 1,075 sampai 995. Area buy back jika break level 1,100 dan target pelemahan ke level 965 sampai 900,” tutup Hans Kwee. (fey/eny)  
Tags :
Kategori :

Terkait