Surga di telapak kaki ibu. Tapi ibu yang satu ini membawa sang anak melangkah di jalan yang salah.
Karena faktor ekonomi, seorang ibu di Samarinda tega mengajak anaknya untuk menjarah isi kotak amal di Masjid At Taqarrub, Komplek Kehutanan, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu.
Aksi dan tindakan tak terpuji itu diketahui sudah ke sekian kalinya terjadi dan terekam kamera pengawas di ruang masjid. Hingga akhirnya ibu dan anak ini tepergok oleh pengurus masjid, saat hendak kembali melangsungkan aksi tangan panjangnya pada Kamis (15/10/2020).
Sebenarnya, pihak masjid tak pernah sampai hati untuk melaporkan pelaku pencurian itu ke polisi. Kendati si ibu dan anak ini diketahui sudah berulang kali melakukan pencurian uang kotak amal. Namun karena hasil rekaman kamera pengawas menunjukkan, si ibu selalu membawa anaknya untuk mencuri.
Kali ini pihak pengurus masjid tak ingin tinggal diam. Sebagai efek jeranya, si ibu yang tertangkap usai beraksi, sempat dilaporkan pihak pengurus masjid ke Polsek Samarinda Ulu.
"Sudah berulang kali, yang terakhir ibu ini mencuri ada satu mingguan lalu. Sama, di dalam rekaman itu ibu ini suruh anaknya yang mencuri. Nah kemarin mereka ini mau curi lagi, tapi keburu kita tangkap," ucap Rahmad, Pengurus Masjid At Taqarrub saat dikonfirmasi, Jumat (16/10/2020).
Kepada media ini, Rahmad sempat memperlihatkan hasil rekaman kamera pengawas masjid berdurasi 2 menit. Nampak jelas bagaimana aksi pencurian itu terjadi. Mulai dari kedatangan si ibu bersama anak laki-lakinya, kemudian mengambil uang. Hingga akhirnya tertangkap saat hendak meninggalkan masjid.
"Jadi setelah ambil uang itu, ibu sama anaknya ini tertangkap sama pihak kami. Kami interogasi, karena banyak berkelit jadi kami laporkan ke Polisi. Kita sayangkan, ini ada di beberapa rekaman CCTV, si ibu kok tega ajak anaknya untuk mencuri," ucap Rahmad.
Bila direka ulang adegan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 13.30 Wita, Kamis (15/10/2020). Awalnya si ibu bersama anak laki-lakinya datang ke Masjid At Taqarrub dengan mengendarai motor. Tiba di halaman parkir, si ibu memerintahkan si anak untuk memantau kondisi masjid terlebih dahulu. Dengan mengendap-endap, si anak yang mengenakan pakaian putih dan bertopi hitam, kemudian masuk ke dalam masjid.
Setelah dipastikan tidak ada orang di dalam masjid, selanjutnya nampak si ibu dari arah belakang menyusul masuk. Si ibu masih mengenakan helm hitam, pakaian putih, dan kerudung cokelat. Ketika keduanya sudah berada di ruang masjid, si ibu selanjutnya berjaga di depan pintu masjid. Sedangkan si anak perlahan mendatangi kotak amal.
Dengan mudahnya, si anak membuka kotak amal yang tidak terkunci. Ia lantas mengambil sejumlah uang. Aksi penjarahan ini berjalan cepat. Kurang dari 1 menit. Seluruh uang dalam kotak amal ludes diambil si anak. Uang curian kemudian disimpan si anak ke dalam tas selempang miliknya. Setelah itu keduanya keluar dari ruangan masjid. Namun saat hendak pergi, keduanya keburu dicegah oleh pengurus masjid.
"Jadi kita sudah tahu, kalau memang mereka ini yang sering ambil uang kotak amal. Kami sempat nasihati juga jangan bawa anaknya kalau lakukan tindakan jahat. Alasannya curi uang kotak amal karena kesulitan ekonomi," katanya.
Dalam keadaan pasrah, keduanya dibawa pengurus masjid ke Polsek Samarinda Ulu. Bukan untuk dijebloskan ke dalam penjara. Tapi hanya sekedar diberi efek jera. Agar si ibu tidak mengulangi tindakan tersebut.
"Kasihan saja, kami tidak mau menindaklanjutinya ke hukum. Cukup dengan mediasi, semoga bisa lebih baik. Urusan kotak amal yang hilang itu sudah dihitung sama Allah," ucapnya.
"Untuk total kerugian kami tidak tahu ya. Karena kami tidak pernah hitung berapa uang yang ada di dalam kotak amal," pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Ipda M Ridwan membenarkan perihal kasus pencurian uang kotak amal.