Samarinda, nomorsatukaltim.com – Penundaan Liga 1 dan 2 secara tiba-tiba tak hanya disesalkan oleh manajemen dan pemain Borneo FC Samarinda. Doter tim Hadi Wijaya turut bertanya-tanya. Sekaligus kecewa karena upaya keras dokter tim seluruh klub Liga Indonesia. Seolah tidak ada harganya.
Sejak tim kembali berkumpul di Samarinda. dr Hadi Wijaya memang bekerja lebih ekstra ketimbang biasanya. Karena ia memastikan betul bahwa pemain Borneo dalam keadaan sehat. Yang terpenting tentu tak terpapar COVID-19.
Selain itu, beberapa waktu terakhir. Hadi mengikuti rapat daring dengan tim dokter seluruh klub. Ada pula Tim Gugus Tugas, Kementerian Kesehatan RI, dan tentu saja PSSI. Dan semuanya sepakat, secara isu kesehatan. Gelaran liga dianggap bisa digulirkan. Sudah dapat lampu hijau.
“Tapi anehnya, kok tiba-tiba dibatalin H-2. Dasarnya apa?” Hadi bertanya-tanya.
Dalam rapat itu tak hanya sekedar memberi lampu hijau. Namun Kemenkes dan Tim Gugus Tugas juga memberi pedoman protokol kesehatan yang perlu dijalani seluruh tim. Seperti harus melakukan swab test 14 hari sekali. Yang jelas lebih ketat ketimbang prokes di masyarakat umum.
Kemungkinan terburuk jika ada pemain yang positif juga telah disiapkan. Beserta regulasinya. Misalnya jika ada 1 pemain positif. Maka liga tetap bisa dijalankan.
Secara pribadi, dr Hadi heran. Atas dasar apa liga ditunda. Sementara seluruh pihak yang menangani kesehatan sudah memberi restu.
“Termasuk Tim Gugus setiap daerah. Ya, secara otomatis mestinya keamanan kan tinggal ngikutin, jadi alasanya itu apa ya,” herannya.
Dan yang lebih mengehrankan tentu keputusan itu dibuat sesaat sebelum liga digulirkan lagi. Bukan jauh-jauh hari sebelum tim dikumpulkan. Sehingga bisa mengurangi kerugian secara psikis dan finansial klub.
Terlebih, seluruh tim Liga 1. Termasuk Borneo sudah menjalankan swab test dari PT Liga. Sebagai syarat keikutsertaan di kompetisi.
Bicara soal swab test. Borneo FC mengadakan swab test kedua kalinya pada Senin lalu. Dan telah keluar hasilnya. Yakni 48 orang di dalam tim dinyatakan negative. (frd/ava)