Samarinda, nomorsatukaltim.com - Si jago merah mengamuk dipemukiman warga, tepatnya di bilangan Jalan Tepian Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Sabtu (5/9/2020) dini hari.
Nahasnya, sebanyak enam orang dalam satu keluarga menjadi korban kebakaran. Lima mengalami luka bakar. Sedangkan satu diantaranya ditemukan tewas terbakar dalam kejadian ini.
Dari data yang berhasil dihimpun, identitas korban diketahui bernama Irin (36), Aril (14), Talita (12), Ira (8) dan Wulan bayi yang masih berusia enam bulan.
Seluruhnya mengalami luka bakar dan tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie.
Sedangkan satu korban tewas yang diketahui bernama Febi (7), kini jenazahnya telah berhasil dievakuasi dan dilarikan ke kamar Jenazah RSUD Abdul Wahab Sjahranie.
Diketahui yang menjadi penyebab keluarga ini menjadi korban dari amukan api, lantaran sempat terkunci dari dalam rumah ketika api mulai membesar.
"Tadi saya tanya sama keponakan saya, api itu berasal dari rumahnya. Mereka ini lagi tertidur, bangun-bangun api sudah membesar. Salahnya kunci dipintu itu dicabut, jadi sempat terkunci dari dalam," ungkap Adik kandung Irin korban kebakaran, bernama Ari (37) ketika dikonfirmasi media ini.
"Alasannya kunci dicabut dari ganggang pintu, karena takut kemalingan. Soalnya beberapa hari lalu ada maling. Sedangkan suami kakak saya ini tidak ada dirumah lagi bekerja di kebun daerah Mahakam Ulu," sambungnya.
Saat api membesar dari ruang tengah, korban sempat panik mencari kunci. Setelah kunci berhasil ditemukan lima diantaranya berhasil lari. Sedangkan satu anak dari korban bernama Irin tertinggal dan tak sempat ikut berlari dari kobaran api.
"Tadinya mereka sudah terkumpul didepan pintu. Mungkin karena api sudah membesar dan panik, ponakan saya yang namanya Talita ini lupa menggendong adiknya bernama Febi ini," terangnya.
Febi diduga tak sempat ikut berlari karena mengalami sesak nafas akibat banyak menghirup asap. Hingga akhirnya tak terselamatkan dan ditemukan tewas terbakar pasca kejadian.
"Baru taunya Febi meninggal pas selesai pemadaman. Kami tadinya berharap dia juga selamat. Kami ini taunya, tadi kakak saya dan anak-anak langsung dilarikan ke rumah sakit. Baru dapat kabar Febi ditemukan petugas sudah meninggal," ucapnya sembari meneteskan air mata.
Sementara itu, pasca kejadian jajaran kepolisian dari Unit INAFIS Satreskrim Polresta Samarinda dan Polsek Sungai Pinang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.
Dari data yang dihimpun kepolisian api berasal dari rumah korban. Diduga penyebab api akibat korsleting listrik. Setidaknya ada tiga bangunan yang hangus terbakar.
"Tadi kita sudah lakukan olah TKP dari Unit INAFIS. Sementara kami masih dalam lagi penyelidikan," singkat Kapolsek Sungai Pinang AKP Rengga Puspo Saputro. (aaa/boy)