Mmh…Libur Sekolah dan Curah Hujan Bisa Pengaruhi Inflasi

Rabu 12-06-2019,19:46 WIB
Reporter : Devi Alamsyah
Editor : Devi Alamsyah

Kepala KPBI Balikpapan, Bimo Epyanto

Balikpapan, DiswayKaltim - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan memperkirakan curah hujan yang tinggi dan libur sekolah pada tahun ajaran baru akan memberikan tekanan pada tingkat inflasi ke depan.

Tingginya curah hujan berpotensi menggangu distribusi bahan pangan. Sedangkan musim libur sekolah dapat mengatrol harga tiket pesawat.

Analisa itu disampaikan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Balikpapan dalam keterangan pers yang disampaikan Rabu (12/6/2019). “Selain dua faktor itu, perlu juga diwaspadai  risiko memasuki musim kemarau pada daerah sentra produksi terutama di pulau Jawa, dan  potensi kenaikan biaya pendidikan,” kata Kepala KPBI Balikpapan, Bimo Epyanto.

Sebagai upaya pengendalian inflasi daerah dan memitigasi tekanan risiko inflasi, Tim Pengendalian Inflasi daerah (TPID) Kota Balikpapan telah mengambil beberapa upaya pengendalian harga.

Seperti yang dilakukan saat menghadapi kenaikan harga pada Ramadan dan Idulfitri. Antara lain dengan memantau komoditas secara berkala melalui sistem Pusat Informasi Harga Pangan Strategis dan sidak pasar.

Kemudian berkolaborasi dengan distributor melalui Penandatanganan Pakta Integritas untuk menjaga kewajaran harga dan pelaksanaan Bazaar Ramadan pada 7 lokasi selama bulan Ramadan.

Selanjutnya Operasi Pasar untuk komoditas beras dalam rangka stabilisasi harga oleh Bulog. Kemudian Operasi Bawang Putih bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan. Sinergi dengan MUI melalui Ulama Peduli Inflasi, imbauan belanja bijak kepada masyarakat oleh pimpinan daerah, dan edukasi serta informasi tentang upaya pengendalian inflasi dan perkembangan harga secara aktif melalui media.

“Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil dalam kisaran sasaran inflasi nasional sebesar 3,5 ± 1% pada 2019,” terang Bimo Epyanto.

Sebagai gambaran, pada Mei 2019, inflasi Kota Balikpapan tercatat sebesar 0,75% (mtm), meningkat dibandingkan April 2019 yang sebesar 0,25%. Namun demikian, Inflasi Mei 2019 tercatat lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi Ramadan selama 3 tahun terakhir yang sebesar 1,16% (mtm).

Inflasi yang terjadi pada periode ini disebabkan oleh peningkatan permintaan yang bersifat seasonal hari besar keagamaan, yaitu Ramadan dan menjelang Idulfitri 1440 H.

Secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan mencatatkan angka sebesar 3,34% (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 3,32% (yoy) dan Provinsi Kalimantan Timur sebesar 3,04% (yoy). (K/ferry cahyanti/dah)

Tags :
Kategori :

Terkait