Rapid Test Massal Pedagang Pasar Sepinggan, Harusnya Ajak Ngobrol Dulu

Kamis 06-08-2020,11:06 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

Suasana Pasar Sepinggan, Rabu (5/8) pukul 14.58 Wita mulai nampak sepi. Sebagian pedagang bahkan sudah menutup lapak dagangannya. (Andi Muhammad Hafizh/ nomorsatukaltim)

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Pemkot Balikpapan rencanakan rapid test massal. Terkait temuan baru kasus terkonfirmasi positif di Pasar Sepinggan.

Namun rupayanya tak semua pedagang di pasar tradisional itu setuju. Apalagi bersedia di tes cepat. Sepuluh dari ratusan pedagang yang ditemui media ini menyatakan ragu-ragu. Bahkan ada yang menyatakan tidak berminat. Mengikuti tes cepat massal itu. "Belum tahu mas, besok (hari ini) saya ikut atau nggak," ujar Raisa, pedagang kelontongan, Rabu (4/8) kemarin,

Ia khawatir jika akhirnya dinyatakan reaktif. Lalu akan berakhir dengan isolasi mandiri. "Kita sudah pasang tirai plastik sebagai pencegahan. Kita sudah ikhtiar," kilahnya.

Rata-rata tanggapan pedagang sama. Rapid test merupakan hal baru bagi mereka. Berkaca dari kejadian kasus di Rapak Plaza. Para pedagang khawatir dampaknya memengaruhi kunjungan ke pasar. "Kita cuma mau cari rezeki. Tolong jangan dibesar-besarkan," ketus salah satu pedagang ayam potong, yang tak ingin dituliskan namanya.

Namun ada juga pedagang yang sudah siap untuk dirapid test. Seperti Aco, pedagang sayuran. Yang mengaku penasaran dengan kondisi kesehatannya. "Kalau bisa sekalian sama cek darah kalau bisa," katanya.

Dari pantauan kemarin, Pasar Sepinggan masih ramai pengunjung. Terutama saat pagi hari. Namun mulai sepi jelang sore. Pasar ini biasanya beroperasi 24 jam. Belakangan, dari penuturan pedagang hanya sampai jam 5 sore.

Di bagian depan pasar yang menghadap jalan Sepinggan Baru itu. Tampak banyak sekali spanduk imbauan. Mengingatkan agar pengunjung dan pedagang memperhatikan kesehatannya sebelum beraktivitas. Namun nyatanya tetap ada saja pedagang yang terkonfirmasi positif.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, pihaknya perlu melakukan rapid test massal. Karena adanya dua kasus positif di Pasar Sepinggan. Sehingga untuk pencegahan harus diambil langkah skrining awal. Dengan maksud penyebarannya bisa segera ditanggulangi. "Kami minta supaya pedagang ikut semuanya. Kalau tidak ikut yang rugi pedagang juga," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Balikpapan Thohari Azis mendukung tindakan pemkot. Menurutnya, seluruh lapisan masyarakat harus menyadari bahayanya virus ini. "Tracking harus tuntas. Misalnya di Pasar Sepinggan itu, harus dilakukan rapid," katanya, saat ditemui, kemarin.

Ia berharap agar pedagang ikut aktif dalam proses rapid test massal. "Harus dengan kesadaran sendiri, datang ke posko COVID. Tujuannya untuk menyelamatkan pedagang semua," katanya.

Terkait masih banyak pedagang yang pikir-pikir sebelum ikut diskrining, kata Thohari, maka pemkot perlu melakukan pendekatan-pendekatan dengan tokoh masyarakat di sekitar pasar. "Tokoh-tokoh, paguyuban, koordinator pedagang, sebaiknya diajak ngobrol dulu. Dikasih pemahaman. Supaya mereka juga tidak ketakutan," ujarnya.

Thohari mengaku tak terlalu khawatir. Soal dampak ekonomi bagi pedagang. Yang mungkin akan mengalami penurunan jumlah pengunjung. Setelah adanya kasus positif. Menurutnya, pencegahan yang dilakukan dengan cepat, maka akan semakin baik bagi perekonomian di pasar tersebut.

Sebagai warga Sepinggan, Ketua DPC PDI Perjuangan Balikpapan itu mengaku khawatir. Bahwa penyebaran virus corona bisa jadi semakin meluas di daerahnya, jika tidak ditanggulangi dengan cepat. "Saya juga warga Sepinggan, takut juga," ujarnya sembari tersenyum. (ryn/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait