Pemilik Toko Emas Trauma Pasca Percobaan Perampokan, Minta Polisi Berjaga

Minggu 02-08-2020,19:09 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Kukar, nomorsatukaltim.com - Kejadian percobaan perampokan toko emas, Kamis (30/7) lalu di komplek Pasar Tangga Arung, membuat korban hingga kini masih trauma.

Sumarni, pemilik Toko Emas Malika Jaya, menceritakan jika dirinya hanya seorang diri pada saat kejadian itu. Toko-toko sebagian besar masih belum buka. Hanya toko mainan yang tepat di belakang tokonya yang sudah buka.

Saat itu, memang masih pagi sekali. Sekitar pukul 08.00 pagi. Sumarni saat itu sedang asyik membersihkan toko. Menyusun barang-barangnya. Rolling door-nya pun sudah dibuka lebar-lebar. Begitupun dengan brankas isi emas perhiasan dagangannya. Namun belum satupun emas yang dikeluarkan.

Mungkin sudah hafal, atau memang sudah diintai sejak lama. Ketiga pelaku tersebut beraksi pada jam tersebut. Ketiga pelaku mencoba masuk lewat pintu kecil samping etalase. Tapi karena terkunci rapat, terlihat salah satu pelaku mencoba memaksa membuka pintu tersebut.

Melihat gelagat yang mencurigakan. Karena pelaku membawa karung. Sumarni lantas berteriak. Meminta tolong dengan tetangganya. Karena itulah ketiga pelaku meloncati etalase miliknya.

Satu berusaha membungkam Sumarni. Dengan menodongkan pistol ke kepalnya dan menutup mulut Sumarni. Pelaku lainnya dengan membawa badik dan pedang panjang. Mencoba mengambil emas di dalam brankas. "Teman datang, pelaku loncat kembali keluar, (di dalam toko) beberapa detik saja," cerita Sumarni, Minggu (2/8).

Kejadian ini cukup membuat Sumarni syok. Dirinya mengaku setelah kejadian, dirinya sampai tidak bisa tidur. Bahkan toko emas miliknya langsung ditutup hingga dua hari.

Jam operasional pun mulai dibatasi. Semula buka setiap jam 08.00 pagi hingga malam. Diganti menjadi pukul 10.00 hingga 17.00 sore. Tidak hanya itu, Sumarni pun hingga saat ini tidak berani keluar atau jalan-jalan. Dirinya takut masih ada teman atau komplotan para pelaku yang mengintainya. "Masih takut, masih trauma," ujarnya, lagi.

Sumarni juga berharap seluruh pelaku bisa dihukum seadil-adilnya dan semaksimal mungkin. Untuk pembelajaran kepada yang lainnya. Karena menurutnya, selama ini tidak pernah terjadi perampokan di Tenggarong.

Selain itu, dia juga berharap pihak kepolisian bisa menugaskan personelnya. Untuk patroli di pasar. Agar para pedagang bisa merasa aman dan nyaman.

Ketiga pelaku yang beraksi dan belakangan diketahui masih pelajar tersebut, telah diamankan di Mapolres Kukar. Satu pelaku terlebih dahulu diamankan oleh warga. Tidak jauh dari lokasi. Sedangkan dua pelaku lagi diamankan di Simpang 3 Petung, PPU.

Namun pelaku yang menjadi otak kejahatan. Hingga kini masih dilakukan pengejaran. Karena saat penangkapan dan pengejaran di PPU, pelaku tersebut berhasil melarikan diri ke dalam hutan. (mrf/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait