Masih Tanda Tanya, Dimana Lokasi yang Cocok Jika PLTN Dibangun di Kaltim?
Ilustrasi PLTN.-istimewa-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - 2024 lalu, Batan bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan survei.
Setidaknya ada tiga lokasi potensial di Kaltim yang dapat dijadikan lokasi pembangunan PLTN. Lokasi-lokasi tersebut terletak di Kutai Timur (Kutim), Penajam Paser Utara (PPU), dan Kutai Kartanegara (Kukar).
Informasi ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Selasa (18/02/2025) lalu, dikutip Antara.
BACA JUGA:Akademisi UGM: Wilayah Kaltim Cocok Dibangun PLTN
Menurut Eniya, BATAN sebelumnya telah mengidentifikasi sebanyak 28 lokasi yang berpotensi untuk pembangunan PLTN di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data dari BATAN yang kini berada di BRIN, terdapat 28 lokasi yang telah diidentifikasi sebagai lokasi potensial pembangunan PLTN di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sekitar 42,9 persen lokasi telah melalui proses skrining faktor penolakan, sementara 42,9 persen lainnya masih dalam tahap pra-survei. Sebagian kecil, yakni 3,6 persen, sedang dalam tahap penapisan, dan 10,7 persen sudah melalui tahap survei.
Di wilayah Kaltim, terdapat tiga lokasi yang telah melewati tahapan pra-survei oleh BATAN. Ketiga lokasi tersebut adalah Sangatta di Kutim, Kecamatan Babulu di PPU, dan Kecamatan Samboja di Kukar.
Ketiganya diperkirakan memiliki potensi untuk menghasilkan kapasitas listrik sebesar 1 gigawatt (GW). Setara dengan sistem mahakam yang bisa menampung 1.050 MW.
BACA JUGA: Pemprov Kaltim Pendam Niatan Kembangkan PLTN, Fokus Bangun Energi Terbarukan
Camat Samboja, Damsik justru baru tahu kabar tersebut. Hingga kini belum ada informasi resmi yang ia terima, berkaitan rencana pembangunan PLTN.
Meski begitu, Damsik menyampaikan catatan penting apabila nantinya pembangunan PLTN benar-benar direalisasikan di Samboja.
Ia menilai, setiap rencana besar seperti ini harus mempertimbangkan keselamatan masyarakat dan kelestarian lingkungan di sekitar area pembangunan.
“Kalau memang pembangkit listrik tenaga nuklir jadi dibangun di Samboja, tentu harus memperhatikan lingkungan dan masyarakat yang ada di sekitar pembangunan tersebut,” harap Damsik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
