Meski Terkena Virus ASF, Babi Ternakan Masih Aman Dikonsumsi, Tapi dengan Syarat...
Proses penyuntikan ternak babi di Mahulu untuk mencegah penularan viru ASF.-istimewa-
MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Fenomena babi mati akibat terserang virus African Swine Fever (ASF) masih menghantui masyarakat, terutama para peternak babi.
Di Mahulu, fenomena ini terus menjadi perhatian pemerintah dengan penyuntikan vitamin. Meskipun jumlah babi yang mati tidak signifikan seperti beberapa tahun sebelumnya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mahulu melalui Bidang P3, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan pun melakukan upaya.
Agar penularan viru ASF bisa dicegah, dan tidak menimbulkan kerugian bagi para peternak.
BACA JUGA:Tarif PBB di Mahulu Tidak Naik, Kecuali NJOP
“Karena kalau sudah kena virus ASF, babinya itu tidak selamat dan pasti mati. virus ASF memang sangat berbahaya bagi hewan, terutama ternak babi,” ujar Anastasia Cornelia, selaku dokter hewan yang bertugas di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mahulu saat diwawancara NOMORSATUKALTIM, Kamis 28 Agustus 2025.
Untuk mencegah penularan viru ASF, dokter Anastasia Cornelia menyarankan agar para peternak rajin membersihkan kandang ternak mereka setiap hari.
BACA JUGA:DLH Mahulu Butuh Anggaran Lebih agar Sampah Tak Lagi Menumpuk dan Dibuang ke Sungai
BACA JUGA:Volume Sampah Mencapai 18 Ton Per Hari, Mahulu Belum Punya TPA
Kemudian memastikan kandang ternak babi terkena cahaya matahari atau tidak lembab. Karena jika kondisi lembab, termasuk musim hujan, virus ASF akan mudah menular ke babi.
Selanjutnya, Limbah ternak babi dipastikan harus jauh dari kandang. Peternak babi juga harus bisa mencegah setiap orang baru yang masuk ke sekitar kandang.
“Jadi harus memperhatikan biosecurity dan sanitasinya. Itu dengan cara desinfektan kandang secara rutin, bersihkan kandang setiap hari pakai air, pakai deterjen untuk mencegah virus tumbuh,” kata dr Anastasia.
Kepada peternak babi dan jenis ternak lainnya, diimbau agar segera berkoordinasi dengan petugas di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melalui bidang yang ada jika ada gejala sakit pada hewan ternak mereka.
Kata dr Anastasia, petugas tentunya siap menindaklanjuti jika ada informasi yang masuk dan siap turun ke lapangan untuk memberikan vitamin dan upaya penanganan lainnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
