Pemkab Berau Maksimalkan Peran Garda Perlindungan untuk Perempuan dan Anak

Banner Prokopim Pemkab Berau 2025--

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Pemkab Berau memastikan perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan mendapatkan perlindungan menyeluruh.

Upaya ini tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga mencakup pendampingan psikologis, edukasi publik, dan penguatan jaringan advokasi hingga ke tingkat kampung.

Wakil Bupati Kabupaten Berau,  Gamalis menekankan, negara memiliki kewajiban mutlak untuk memastikan korban kekerasan mendapatkan perlindungan hukum yang memadai.

Namun, diakui masih banyak masyarakat, terutama di daerah perkampungan, yang belum mengetahui jalur pelaporan maupun lembaga resmi yang dapat memberikan pendampingan.

“Banyak perempuan yang tidak tahu ke mana harus melapor ketika menjadi korban atau menyaksikan kekerasan. Edukasi menjadi kunci agar mereka tidak ragu mencari perlindungan,” ujarnya, kepada Nomorsatukaltim, pada Kamis 14 Agustus 2025.

Pesan tersebut ia sampaikan menyusul kasus yang mengguncang publik di Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, di mana seorang ayah bertindak keji menghilangkan nyawa istri yang tengah mengandung dan anaknya.

Menurut Gamalis, tragedi itu menjadi bukti nyata bahwa akses informasi dan jalur perlindungan bagi perempuan harus terus diperluas.

Ia juga mengkritisi lemahnya pemahaman sebagian kepala keluarga dalam mengelola konflik rumah tangga.

Alih-alih menyelesaikan masalah secara bijak, pelaku justru memilih jalan kekerasan yang berakhir pada hilangnya nyawa.

“Peristiwa ini harus jadi pelajaran bersama. Penegakan hukum harus berjalan tegas, dan pencegahan perlu dilakukan sejak dini,” tegasnya.

Bagi Gamalis, pencegahan kekerasan tidak bisa hanya mengandalkan penindakan hukum.

Sosialisasi jalur pelaporan, pendampingan psikologis, dan edukasi publik harus dilakukan secara berkelanjutan, terutama di desa-desa.

Dengan begitu, korban memiliki arah yang jelas saat membutuhkan bantuan, dan proses pemulihan mental dapat segera dilakukan.

Sumber: