Bankaltimtara

Siklon FINA Tak Pengaruhi Kaltim, Namun Curah Hujan Berpotensi Merata di Seluruh Wilayah

Siklon FINA Tak Pengaruhi Kaltim, Namun Curah Hujan Berpotensi Merata di Seluruh Wilayah

Ilustrasi hujan di Balikpapan.-Chandra/Disway Kaltim-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Intensitas hujan deras terpantau telah mengguyur sejumlah wilayah di Kaltim dalam beberapa hari terakhir, terutama di Balikpapan.

Kukuh Ribudiyanto, Kepala BMKG Stasiun Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan menjelaskan lebih rinci.

Ia mengungkapkan bahwa curah hujan tinggi yang melanda Kaltim, sama sekali bukan akibat pengaruh siklon yang tengah tumbuh di perairan Indonesia Timur.

"Hujan yang belakangan ini terjadi dipengaruhi masuknya musim penghujan di sebagian besar wilayah Kaltim. Tidak ada dampak Siklon FINA terhadap Kalimantan Timur," tegas Kukuh saat dikonfirmasi Nomorsatukaltim, Selasa 25 November 2025.

Kukuh menjelaskan bahwa kondisi cuaca basah yang melanda Kaltim merupakan siklus alamiah.

Periode November secara klimatologis, menurutnya memang menjadi penanda dimulainya peningkatan curah hujan di hampir seluruh kabupaten/kota.

Adapun untuk karakteristik unik tahun ini, musim kemarau yang baru berlalu ternyata memiliki tingkat kelembapan relatif tinggi.

“Kondisi tersebut menyisakan akumulasi uap air yang masih melimpah di atmosfer, sehingga memudahkan terbentuknya awan hujan lebat,” katanya.

Adapun menurut informasi yang dihimpun Nomorsatukaltim bahwa BMKG Pusat melalui siaran pers tanggal 19 November 2025 telah mengumumkan evolusi bibit siklon tropis 97S menjadi Siklon Tropis FINA.

Pusaran angin kuat ini terdeteksi berada di Laut Arafuru, sebelah selatan Pulau Tanimbar, dengan spesifikasi teknis kecepatan angin maksimum mencapai 40 knots.

Atau setara 75 kilometer per jam, serta tekanan minimum 993 hPa.

Pola pergerakan siklon mengarah ke Timur–Timur Laut dengan potensi dampak signifikan berupa hujan sangat lebat, angin kencang, dan gelombang berbahaya di wilayah Maluku serta Nusa Tenggara Timur.

"Berdasarkan pola arah gerak dan radius pengaruhnya, fenomena meteorologi ini tidak merambat ke Kalimantan Timur," jelas Kukuh memastikan.

Lebih lanjut, Kukuh merinci bahwa beberapa daerah di Kaltim telah memasuki fase puncak musim hujan sejak awal November 2025.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: