Bankaltimtara

Siklon FINA Tak Pengaruhi Kaltim, Namun Curah Hujan Berpotensi Merata di Seluruh Wilayah

Siklon FINA Tak Pengaruhi Kaltim, Namun Curah Hujan Berpotensi Merata di Seluruh Wilayah

Ilustrasi hujan di Balikpapan.-Chandra/Disway Kaltim-

Wilayah-wilayah tersebut meliputi Kabupaten Berau, Kutai Timur, bagian tengah Kutai Kartanegara, bagian tengah Kutai Barat, serta kawasan barat dan utara Mahakam Ulu yang mengalami lonjakan curah hujan signifikan.

Sementara untuk Kota Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan sebagian Kutai Kartanegara, puncak intensitas hujan diprediksi berlangsung pada Januari 2026.

Adapun wilayah zona selatan seperti Kabupaten Paser dan sebagian Kutai Barat diperkirakan mengalami puncak musim hujan lebih lambat, yakni pada periode Maret hingga April 2026.

Menghadapi kondisi curah hujan tinggi, Kukuh mengimbau seluruh masyarakat Kaltim meningkatkan kewaspadaan terhadap sejumlah potensi bencana hidrometeorologi.

Ancaman yang perlu diantisipasi meliputi genangan air, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang yang dapat terjadi kapan saja, terutama di lokasi-lokasi rawan bencana.

Sebelumnya Kodam VI/Mulawarman telah menyiapkan berbagai alat utama sistem senjata (alutsista) dan peralatan pendukung untuk menghadapi potensi bencana di wilayah Kalimantan Timur.

Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, menyampaikan bahwa gelaran kesiapan ini dilakukan untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan terkoordinasi.

“Apel kesiapsiagaan ini kita gelar untuk memastikan seluruh personel dan peralatan Kodam VI/Mulawarman benar-benar siap digerakkan kapan saja apabila terjadi bencana di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara," ujar Mayjen TNI Rudy Rachmat dalam Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana, yang digelar di Makodam VI  Mulawarman bersama Gubernur Kaltim,
H. Rudy Mas'ud pada Sabtu (22/11/2025) lalu.

Dalam kegiatan tersebut, TNI menurunkan motor dan mobil patroli pengawalan, ambulance, kendaraan rumah sakit lapangan, dapur lapangan, kendaraan taktis karhutla, kendaraan komunikasi mobil, hingga perahu Sea Raider untuk operasi di pesisir dan perairan.

Dukungan juga datang dari instansi lain berupa ran taktis SAR dan gulbencal, mobil pemadam kebakaran, serta excavator untuk penanganan longsor maupun pembersihan puing.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: