Bankaltimtara

Kaltim Waspada Bencana Hidrometeorologi! BMKG Rilis Peringatan Dini 1-10 Desember

Kaltim Waspada Bencana Hidrometeorologi! BMKG Rilis Peringatan Dini 1-10 Desember

BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi peningkatan curah hujan di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), yang berlaku untuk periode 1 hingga 10 Desember 2025..-(Ist./ BMKG)-

Memasuki 7 hingga 10 Desember, hujan lebat diperkirakan kembali meluas dan mencakup seluruh kabupaten/kota yang sebelumnya terdampak.

Peningkatan curah hujan tersebut, ujar Kukuh, membuat Kalimantan Timur ditetapkan dalam status Waspada oleh BMKG

BACA JUGA: Bencana Banjir di Sumatera: Jalanan di Kabupaten Agam Penuh Lumpur, Ribuan Kayu Gelondongan Hanyut

BACA JUGA: Tanggap Bencana, BRI Peduli Bergerak Cepat Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak di Wilayah Sumatera

Data dalam tabel peringatan dini curah hujan menunjukkan bahwa seluruh wilayah Kaltim termasuk Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Berau, Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Barat, hingga Mahakam Ulu berada pada kategori curah hujan 150-200 mm per dasarian. 

Hingga laporan ini diterbitkan, tidak ada kabupaten atau kota yang masuk dalam kategori Siaga maupun Awas, yang masing-masing mencakup curah hujan 200-300 mm dan di atas 300 mm per dasarian.

Meski berada pada kategori Waspada, Kukuh menegaskan bahwa potensi dampak yang dapat ditimbulkan tetap perlu menjadi perhatian serius. 

Apalagi, lanjutnya, Kaltim memiliki sejumlah wilayah rawan banjir tahunan dan aliran sungai besar yang sensitif terhadap peningkatan debit, terutama di kawasan pemukiman padat dan daerah yang memiliki sistem drainase terbatas.

BACA JUGA: Mitigasi Bencana Kaltim, Kodam VI/Mulawarman Petakan 3 Zona Rawan Ini

BACA JUGA: Lonjakan Cuaca Ekstrem, Pemkot Minta Warga Balikpapan Waspada di Musim Rawan Bencana

"Daerah-daerah tersebut perlu mempersiapkan langkah mitigasi menghadapi potensi banjir genangan, longsor, serta peningkatan debit aliran sungai," tutur Kukuh.

Di samping itu, BMKG juga meminta pemerintah kabupaten/kota melakukan pemantauan lapangan secara intensif terhadap situasi cuaca dan kondisi sungai, termasuk upaya normalisasi saluran air, pembersihan sedimen di drainase, serta peningkatan kewaspadaan pada titik-titik rawan longsor di perbukitan dan jalur transportasi.

"Apabila memerlukan informasi lebih rinci terkait iklim dan peringatan dini, masyarakat dapat menghubungi UPT BMKG terdekat," tutup Kukuh.

Peta informasi curah hujan yang disertakan BMKG turut memperlihatkan sebaran warna kuning yang meluas di seluruh provinsi, menggambarkan area yang berpotensi terdampak curah hujan tinggi selama periode tersebut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: