Bankaltimtara

Tiga Sekolah di Samarinda Diusulkan Raih Predikat Sekolah Ramah Anak

Tiga Sekolah di Samarinda Diusulkan Raih Predikat Sekolah Ramah Anak

Ilustrasi : Tiga Sekolah di Samarinda Diusulkan Raih Predikat Sekolah Ramah Anak-Dok. Nomorsatukaltim-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Upaya Pemkot Samarinda mewujudkan lingkungan pendidikan yang aman dan ramah bagi anak terus berlanjut.

Tahun 2025, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA), Pemkot Samarinda mengusulkan tiga sekolah untuk mendapatkan standardisasi sekolah Ramah Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Ketiga sekolah tersebut berada di jenjang SD, SMP, dan SMK, yakni SDN 008 Samarinda, SMPN 10 Samarinda, dan SMKN 3 Samarinda yang selanjutnya akan dinilai langsung oleh pihak kementerian guna memastikan pemenuhan hak serta perlindungan anak di lingkungan sekolah.

Dikutip dari ANTARA, Ketua Tim Hak Sipil Bidang Pemenuhan Hak Anak DP2PA Samarinda, Aji Irma Agustina, menjelaskan bahwa proses standardisasi ini serupa dengan sistem akreditasi.

BACA JUGA : Bea Cukai Samarinda Musnahkan Barang Ilegal Senilai Rp1,8 Miliar, Rokok dan Miras Ilegal Mendominasi

Setiap sekolah wajib memenuhi berbagai indikator yang tercantum dalam borang penilaian, mulai dari aspek sarana dan prasarana hingga detail teknis yang sangat spesifik.

Misalnya, arah bukaan pintu kelas yang harus mengarah ke luar, pemisahan toilet laki-laki dan perempuan yang tidak saling bersebelahan, hingga larangan menanam tumbuhan berduri di area sekolah.

Saat ini, Samarinda telah memiliki 171 sekolah yang berstatus Sekolah Ramah Anak berdasarkan Surat Keputusan (SK) pemerintah kota.

Namun, baru satu sekolah, yakni Madrasah Tsanawiyah (MTs) Model, yang berhasil meraih standardisasi resmi dari Kementerian PPPA.

BACA JUGA : Anggaran untuk Sekolah Rakyat Tahun Depan Dipastikan Bertambah, Tahun Ini Sudah Dianggarkan Rp7 Triliun

Ke depan, DP2PA menargetkan peningkatan jumlah sekolah ramah anak secara signifikan.

Bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, mereka berencana menetapkan 468 sekolah di Samarinda sebagai Sekolah Ramah Anak.

Meski begitu, Aji Irma mengakui bahwa perundungan atau bullying masih menjadi tantangan besar di dunia pendidikan.

Ia menekankan bahwa persoalan ini hanya bisa diatasi jika sekolah, orang tua, dan masyarakat bersinergi melalui pola asuh dan pengawasan yang tepat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait