Bentrok Jukir dan Driver Ojol di Samarinda: ASN Akui Memukul Demi Bela Anak
Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Dicky Anggi Pranata memberikan keterangan pers terkait kasus penganiayaan driver ojol, Rabu (30/7/2025) di Mapolresta Samarinda..-Mayang Sari/ Nomorsatukaltim-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Seorang aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Samarinda berinisial AA ditangkap polisi setelah menganiaya seorang pengemudi ojek online (ojol) di kawasan Jalan Merbabu, Kota Samarinda, Senin 28 Juli 2025 malam.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda, AKP Dicky Anggi Pranata mengatakan, pelaku telah diamankan oleh tim gabungan dari Satreskrim Polresta dan Polsek Samarinda Ulu.
"Pelaku telah kami amankan. Ia akan dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara," kata Dicky dalam konferensi pers, Rabu 30 Juli 2025.
Menurut polisi, kejadian bermula dari cekcok antara korban dengan seorang juru parkir, yang diketahui adalah anak dari tersangka AA. Korban yang baru saja keluar dari area sekitar Jalan Merbabu dimintai uang parkir, dan sempat terjadi adu mulut.
BACA JUGA: Ratusan Ojol Geruduk Rumah Makan di Jalan Merbabu, Diduga Dianiaya Jukir
Melihat keributan tersebut, AA yang berada di lokasi langsung turun tangan dan memukul pengemudi ojol. Belakangan, ia mengaku tindakan itu dilakukan secara spontan karena melihat anaknya dalam kondisi tertekan.
"Saya melindungi anak saya. Awalnya anak saya dimarahi karena minta uang parkir, katanya ojol itu nyolot, tidak mau bayar. Saya datang, reflek saya pukul duluan karena saya kira anak saya akan dipukul," ujar AA dalam keterangannya kepada polisi.
Tersangka AA juga mengaku telah meminta maaf kepada rombongan pengemudi ojol yang mendatangi lokasi tak lama setelah kejadian.
"Ada sekitar 25 orang datang malam itu. Saya sudah sampaikan, saya salah, saya minta maaf. Tapi jangan ramai-ramai begini, ini pinggir warung. Jangan buat rusuh," ujarnya.
BACA JUGA: Usai Bentrok Jukir dan Ojol, Dishub Samarinda Larang Penarikan Parkir di Warung Makan Jalan Merbabu
BACA JUGA: Parkir dan Jukir Liar Masih Mewabah, DPRD Samarinda Minta Dishub Tegas
AA menyebut dirinya bahkan sempat dikeroyok oleh sejumlah orang saat mencoba melerai keributan lain yang melibatkan pengamen yang kebetulan ada di sekitar lokasi.
"Saya malah sempat dipukuli. Saya ambil kayu panjang, bukan untuk melawan, tapi untuk membubarkan massa. Saya juga dilindungi warga setempat, saya tidak lari," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
