Bankaltimtara

Pondok Pesantren Nabil Husein Samarinda Terbakar, Diduga Gara-gara Charger

Pondok Pesantren Nabil Husein Samarinda Terbakar, Diduga Gara-gara Charger

Pondok Pesantren Nabil Husein Samarinda terbakar saat momen berbuka puasa tiba.-(Foto/ Istimewa)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Kebakaran hebat melanda gedung kantor Pondok Pesantren Nabil Husein yang berlokasi di Jalan Rapak Indah, Karang Asam Ulu, Sungai Kunjang, Samarinda, pada Rabu (12/3/2025) malam. 

Kebakaran terjadi sekitar pukul 18.50 WITA, tepat 30 menit setelah waktu berbuka puasa.

Saat api mulai berkobar, sejumlah santri yang berada di sekitar lokasi berusaha memadamkan api dengan alat seadanya sambil menghubungi pihak pemadam kebakaran. 

Namun, kobaran api dengan cepat membesar dan menyebabkan kepanikan di kalangan santri serta warga sekitar.

BACA JUGA: Pelaku Penyerangan Pasutri Saat Jaga Warung di Tenggarong Seberang Ditangkap di Samarinda

BACA JUGA: Sidak Tim Gabungan di Kukar Temukan Takaran Minyakita Kurang 2 Mililiter

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Samarinda, Hendra AH, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan kebakaran di gedung pesantren tersebut dan langsung mengerahkan personel dari 4 posko pemadam kebakaran ke lokasi kejadian.

"Kita mendapatkan informasi kebakaran di Pesantren Nabil Husein di area gedung perkantoran sekitar pukul 18.50 WITA," ujar Hendra di lokasi kejadian.

Petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi menghadapi tantangan dalam menjangkau titik api, mengingat gedung yang terbakar merupakan bangunan berlantai tiga.

"Karena bangunan ini cukup tinggi, petugas mengalami tantangan dalam menjangkau titik api. Namun, berkat kerja sama empat posko Disdamkarmat dan bantuan relawan, akhirnya api berhasil dikendalikan," jelas Hendra.

BACA JUGA: Kaki Tangan Catur Diduga Edarkan Narkoba di Lapas, Petugas Disinyalir Terlibat

BACA JUGA: Begini Analisis Psikologi Forensik Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Balita di Balikpapan

Dalam proses pemadaman, Disdamkartan mengerahkan 12 unit mobil pemadam kebakaran dari Disdamkar dan PMK swasta, serta 25 mesin portable dari relawan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik pada sambungan kabel pengisi daya (charger) sebuah laptop yang masih terhubung ke stop kontak di Ruang Guru lantai dua.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: