Bankaltimtara

Tiga Program Kegiatan di Pesantren UINSI Samarinda Ini Kena Dampak Efisiensi Anggaran

Tiga Program Kegiatan di Pesantren UINSI Samarinda Ini Kena Dampak Efisiensi Anggaran

Pesantren kampus UINSI Samarinda.-istimewa-

Sebagian kebutuhan rutin yang menunjang akademik, lanjutnya, seperti anggaran seminar hasil penelitian, dosen penasehat, ujian komprehensif, bimbingan skripsi/tesis/disertasi juga dipangkas. Termasuk kegiatan yang dilaksanakan Ma'had Al-Jami'ah dan Unit Pelayanan Bahasa.

Ia menjelaskan, Ma'had Al-Jami'ah atau pesantren kampus mengemban amanat untuk mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan akidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, dan keluasan ilmu pengetahuan, memperdalam kajian-kajian ke-Islaman dam bacaan Al-Qur'an juga Hadis.

"Pembelajaran itu sebagai nilai tambah yang diharapkan dapat dikuasai mahasiswa UINSI Samarinda. Yang diselenggarakan secara mandiri di luar perkuliahan secara reguler melalui program pesantren kampus," ucap Abdul Wahid.

"Program yang tidak menggunakan anggaran, seperti khitobah dan takror tetap jalan. Sementara yang menggunakan anggaran dilakukan penyesuaian seperti memadatkan materi dengan satu pertemuan untuk menyampaikan dua materi," sambungnya.

BACA JUGA:Akademisi Unmul Sebut Indonesia Gelap Bentuk Respons Militerisme di Pemerintahan

Adapun 3 program yang menggunakan anggaran dan terkena dampak efisiensi, berikut rinciannya :

- Tahsin Al Quran semula Rp. 256.000.000,- menjadi Rp. 128.000.000,-

- Talim Afkar semula Rp. 116.480.000,- menjadi Rp. 58.240.000,-

- Tathblq Amaly semula Rp. 128.000.000,- menjadi Rp. 64.000.000,-

Abdul Wahid berharap, segera ada kebijakan relaksasi PNBP dalam efisiensi guna mengembalikan beberapa program yang menjadi kebutuhan mendasar bagi mahasiswa UINSI. Seperti program yang di jalankan Ma'had Al-Jami'ah dan program-program lainnya.

Diberitakan sebelumnya, UINSI Samarinda sendiri mengalami pemotongan anggaran hingga Rp 27 miliar. Akibat pemangkasan anggaran ini, terjadi pengurangan gaji dosen di pesantren kampus sebesar 50 persen.

"Yang dipotong gajinya ada dosen lepas atau kita sebut dosen luar biasa. Ada juga dosen reguler," jelasnya.

BACA JUGA:Jumat Berkah ala Polsek Loa Janan: Tertib Lalu Lintas Dulu, Baru Dapat Nasi Kotak

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Muhammad Tahir mengatakan, kebijakan efisiensi yang memangkas gaji dosen pesantren kampus tidak mempengaruhi kualitas pembelajaran mahasiswa.

"Pemangkasan itu Insyaallah tidak terpengaruh, karena kami tetap berkomitmen untuk menjaga juga meningkatkan kualitas pembelajaran," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait