Bankaltimtara

Ujian Eksistensi IHSG Pekan Depan

Ujian Eksistensi IHSG Pekan Depan

Bursa Saham Indonesia -Ilustrasi -nomorsatukaltim.disway.id

NOMORSATUKALTIM - Indeks harga saham gabungan (IHSG) lagi libur panjang. Dalam perdagangan terakhir, Kamis 5 Juni 2025, IHSG ditutup menguat ke level 7.113,42. Angka itu naik 44,39 poin atau 0,63 persen dari pembukaan perdagangan pada pagi hari.

Berdasarkan data RTI Business, dalam perdagangan tersebut, sektor barang baku menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan IHSG dengan menyumbang 1,74 persen. Diikuti sektor barang konsumen non primer 0,68 persen dan sektor energi 0,50 persen.

Sementara itu, empat sektor saham lainnya terkoreksi. Sektor kesehatan ambles paling dalam mencapai 1,07 persen. Diikuti sektor barang konsumen primer yang melemah 0,46 persen, dan sektor infrastruktur sebesar 0,7 persen.

Frekuensi perdagangan saham dalam negeri kemarin mencapai 1,33 juta kali transaksi. Total saham berpindah tangan mencapai 22,48 miliar lembar dengan nilai total transaksi Rp16,39 triliun. 

BACA JUGA: Penjualan Baju Lebaran Iduladha Sepi Peminat, Pedagang Mengeluh: Tahun Ini Paling Parah

Sebanyak 279 saham ditutup menguat hari ini, 332 saham melemah, dan 197 saham stagnan. Emiten top gainer hari ini adalah PNSE yang menguat hingga 24,62 persen, diikuti SHIP dan GDST yang masing-masing naik 21,74 persen dan 20 persen.

Di sisi lain, emiten berkode PT Sumber Energi Makmur dengan kode emiten IOTF menjadi top loser setelah anjlok 14,65 persen. Disusul PT Woori Finance Indonesia (BPFI) dan PT Agro Yasa Lestari (AYLS) yang masing-masing terkoreksi 14,56 persen dan 14,49 persen.

Pengamat Pasar Saham Leo Herlambang mengatakan, pasar saham memang sempat kembali tertekan cukup dalam di perdagangan pekan ini. Dua hari pertama pekan ini perdagangan sempat anjlok. Walau dua hari sebelum libur lebaran Iduladha kembali naik.

Di perdagangan 2 Juni 2025, IHSG terkoreksi 1,54 persen atau 110,750 poin ke level 7.065,069. Keesokan harinya, koreksi kembali terjadi sebesar 0,29 persen atau 20,247 poin ke level 7.044,82.

BACA JUGA: Desa Wisata Jadi Program Unggulan Pemprov Kaltim, 112 Lokasi Masuk Tahap Kajian

“Koreksi yang cukup dalam itu karena anjloknya harga saham perbankan. Terkoreksi cukup dalam mencapai 3 persen. Selama ini, memang sektor perbankan ini menjadi penopang utama IHSG,” kata Leo Herlambang, Sabtu 7 Juni 2025.

Namun, menurutnya pekan depan market akan kembali tumbuh positif. Selama dua hari perdagangan kemarin, merupakan momen konsolidasi market. Ditambah nilai Dolar Amerika Serikat yang saat ini sedang tertekan.

“Tertekannya mata uang Dolar AS ini membuat mata uang di negara lain menguat. Termasuk di Indonesia. Nah, momen ini biasanya akan dimanfaatkan market untuk melakukan transaksi. Nilai saham pasti akan naik,” terangnya.

Namun, ketegangan yang terjadi di beberapa negara saat ini bisa menjadi penghambat IHSG tumbuh positif. Investor asing lebih memilih untuk menahan uang mereka karena kondisi global yang tidak menentu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: