Yang Gratis Habis

SUASANA Labkesda, Jalan Rambutan yang sepi dari pelayanan RDT gratis bagi mahasiwa, Selasa (7/7).

Tanjung Redeb,Disway - Sebanyak 1.000 Rapid Diagnostic Test (RDT) yang disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, untuk mahasiswa melanjutkan perkuliahan di luar daerah, kini sudah habis.

Padahal, belum seluruh mahasiswa atau pelajar terakomodir.Bupati Berau Muharram membenarkan informasi tersebut, menurutnya hal ini terjadi di luar prediksi Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

“Iya sudah habis, jadi sementara rapid tes gratis bagi mahasiswa dihentikan,” ungkapnya, Selasa (7/7).

Tingginya animo mahasiwa yang tengah berlibur selama pandemik COVID-19, dan akan kembali ke kampus tempat mereka menimba ilmu, menjadi penyebab utama ribuan alat RDT habis meski belum sampai 1 bulan.

Muharram mengaku, akan segera melakukan rapat terbatas dengan Dinas Kesehatan dan RSUD dr Abdul Rivai, terkait penambahan RDT.“Kami akan rapatkan lagi segera, untuk mengambil keputusan, apakah akan ditambah atau seperti apa? Karena banyak mahasiswa yang belum RDT,” jelasnya.

“Tapi kalau saya pribadi menginginkan ini ditambah, agar anak-anak kita yang akan menempuh pendidikan dapat terbantu,” sambung Muharram.

Yakni Eka Trizna, salah seorang mahasiswa harus menelan kekecewaan, akibat tidak kebagian RDT gratis. Kini, Ia harus menunda keberangkatan kuliah ke Jogjakarta akibat terbentur biaya RDT yang cukup mahal, baik di RSUD dr Abdul Rivai ataupun di klinik swasta. Yakni antara Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu rupiah.

“Sudah ke Labkesda ternyata katanya habis, bukan hanya saya. Tapi ada beberapa teman juga mengalami hal yang sama. Mau tidak mau kami tunda dulu berangkatnya. Semoga program RDT gratis ada lagi, karena sangat membantu kami,” harapnya.

Sementara itu, di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jalan Rambutan Tanjung Redeb, tampak sepi dari aktivitas pelayanan RDT gratis bagi mahasiswa. Bahkan pihak Labkesda memasang pengumuman tertulis di pintu masuk terkait habisnya RDT.*/ZUH/APP

Sumber: