Soal Penolakan Perpadi terkait Program RMU, AGM: Pabrik Ini Aspirasi Masyarakat

Soal Penolakan Perpadi terkait Program RMU, AGM: Pabrik Ini Aspirasi Masyarakat






PENAJAM, DiswayKaltim.com - Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud (AGM) merespons aksi yang dilakukan Persatuan Pengusaha dan Pengilingan Padi (Perpadi). Soal program pendirian pabrik pengolahan padi rice milling unit (RMU) di Kecamatan Babulu.

"Itukan pengusaha. Jadi pemerintah ini seyogianya akan berdiri di tengah-tengah masyarakat," katanya ditemui usai rapat paripurna, Selasa (7/7/2020) kemarin.

Aksi penolakan tersebut disampaikan di DPRD PPU, Senin (6/7) lalu. Penolakan atas program penyertaan modal sebesar Rp 26,9 miliar itu dikarenakan Perpadi merasa tak dilibatkan dalam setiap kajian yang dilakukan pemkab.

Pun, pihaknya merasa usahanya akan mati secara perlahan dikarenakan berdirinya pabrik ini. Sedangkan Pemkab PPU merasa, program ini justru dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

"Kalau pengusaha, kita harus lihat juga. Kenapa banyak pengusaha di PPU, tapi PAD tidak ada," ucapnya.

Setelah ditelusuri ke bawah, lanjutnya, ternyata yang mengambil keuntungan bukan masyarakat daerah, melainkan pengusaha luar daerah. Penyebabnya, kata AGM, hasil pertanian yang ada di PPU langsung dibeli oleh pengusaha luar daerah.

"Tapi dijual keluar daerah. Akhirnya pendapatan daerah itu tidak bisa diakomodir, dan tidak menjadi PAD. Makanya minim. Padahal kita adalah lumbung padi Kaltim," ungkapnya.

Lagipula, AGM memastikan adanya pabrik ini tidak akan mematikan pengusaha. Justru pengusaha yang ada akan dapat berinovasi dan bekerja sama dengan perusahaan daerah (perusda) sebagai pengelola pabrik.
"Jadi mereka juga akan mendapat kualitas yang baik. Selain itu kita juga harus mempunyai brand sendiri. Misalnya beras Benua Taka, atau beras Ibu Kota, misal begitu," bebernya.

Untuk diketahui, pabrik ini akan dikelola langsung oleh Perusda Benuo Taka. Lebih lanjut, AGM menjelaskan, dengan adanya pabrik ini. Akan membentuk iklim perekonomian yang lebih baik di PPU. Selain pengusaha, hal ini juga turut menguntungkan para petani.
"Yang lain juga bisa menjadi agen-agen beras yang bisa diretribusikan ke daerah lain," imbuhnya.

Seiring dengan persiapan pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kaltim, mengharuskan pula PPU untuk sigap berinovasi dalam persiapan ketahanan pangan. "Kalau ada 10 juta orang disini, tempat kita tidak akan cukup. Jadi kita memang harus berinovasi. Dari satu hektare sawah itu tidak lagi hanya menghasilkan 4-5 ton. Tapi 12 ton lebih," jelasnya.

Hingga saat ini, ada sekira seribu lebih petani padi yang ada di PPU. Adapun hasil panen dalam sekali musim ialah 24 ribu ton gabah.

Tidak berhenti di situ, Pemkab PPU juga telah mempersiapkan berbagai inovasi dalam meningkatkan hasil pertanian. AGM menyebutkan ada berbagai sektor pertanian yang bisa dimodernisasi untuk meningkatkan hasil padi tersebut.
"Intinya, bukan hanya subsidi yang tidak ada gunanya, tapi subsidi yang berguna. Untuk daerah kita, dan khususnya untuk mensejahterakan para petani," bebernya.

Raperda Telah Disetujui
Dalam sidang paripurna DPRD PPU Selasa (7/7), Raperda tentang penyertaan modal Pemkab PPU ke Perusda Benuo Taka telah disetujui untuk dibahas lebih lanjut menjadi Perda. Raperda ini ialah salah satu dari lima raperda yang usulan Pemkab PPU yang turut disepakati eksekutif dan legislatif.

"Alhamdulillah eksekutif dan legislatif bisa menyatu untuk membahas program jangka menengah dan pendek di PPU," kata AGM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: