Negosiasi Sekkot-Warga Alot, Pembongkaran SKM Samarinda Ditunda

Negosiasi Sekkot-Warga Alot, Pembongkaran SKM Samarinda Ditunda

Samarinda, DiswayKaltim.com - Negosiasi antara Pemkot dengan warga bantaran SKM berlangsung sangat alot. Hingga akhirnya Sekretaris Kota (Sekkot) Sugeng Chairuddin mengajak perwakilan warga berembuk di Kantor Lurah Sidodadi, Selasa (7/7/2020).

Perwakilan warga terdiri dari Ketua Forum Komunikasi Pasar Segiri Andi Samsul Bahri dan beberapa tokoh masyarakat untuk duduk bersama di Kantor Lurah Sidodadi.

Awalnya keluhan masyarakat tersampaikan dengan kondusif tanpa ada nada suara yang meninggi. Namun merasa persyaratannya tidak kunjung dipenuhi Pemkot, warga pun menyampaikan solusi dengan tidak kondusif.

Salah satu oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) pun mengambil mikrofon. Menegur masyarakat dengan suara lantang untuk bisa bergantian menyampaikan keluhannya. Masyarakat merasa tersinggung akan hal itu dan memilih keluar dari ruangan.

Andi Samsul Bahri menyampaikan bahwa pertemuan tak membuahkan hasil. Ia merasa dibentak - bentak saat pertemuan, sehingga meninggalkan forum meski  tidak ada hasil.

"Tidak ada hasil diskusi, lihat sendiri kita dibentak maka kami pulang. Inilah contoh arogan," ucapnya.

"Apa yang mau didiskusikan sementara kita digitukan," sambungnya.

Baca juga: Akhirnya Bantaran SKM Dibongkar Paksa Pemkot Samarinda, Warga: Jangan Dibongkar Pak...

Sekkot Samarinda Sugeng Chairuddin yang turun langsung menghadapi warga pun bertanya tuntutan apa yang diinginkan warga. Ternyata warga  menginginkan pembayaran ganti rugi untuk dilakukan segera.

"Sekarang mana orang-orangnya, datang ke kantor, dibayarkan," ucap Sugeng dengan nada bicara meninggi.

Sugeng sempat meminta rekening yang digunakan masyarakat untuk mengirim dana ganti rugi itu. Sugeng pun menegaskan jika masyarakat tidak memberikan rekeningnya hari ini, pembongkaran akan tetap dilakukan bagaimana pun kondisinya.

"Kalau tidak diberikan hari ini (rekeningnya), tetap dibongkar," kata Sugeng.

Ia juga menyampaikan wilayah SKM yang dibongkar, yakni dari Gang Nibung-Perniagaan akan digunakan untuk ruang terbuka hijau (RTH). Kemudian untuk daerah resapan banjir, lalu nanti sungai akan dikeruk.

"Mengenai uang, sudah dijelaskan bapak-bapak dan ibu-ibu untuk menyerahkan rekening. Tetapi sampai kemarin tidak ada yang datang ke kelurahan untuk menyetorkan rekeningnya," terang Sugeng. (nad/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: