Lonjakan Tagihan PDAM, Pengamat Sebut Ada Kemungkinan Kesalahan Administrasi

Lonjakan Tagihan PDAM, Pengamat Sebut Ada Kemungkinan Kesalahan Administrasi

BALIKPAPAN, DiswayKaltim.com - Verifikasi tagihan air pelanggan yang melonjak drastis masih berlangsung. Jumat (3/7/2020) lalu masih banyak warga yang mendatangi kantor PDAM Balikpapan di Jalan Ruhui Rahayu I.

Seperti diberitakan sebelumnya. Tagihan pemakaian air PDAM periode Juni naik berkali-kali lipat. Warga protes. Mempertanyakan sistem penghitungan tagihan. Yang menggunakan rata-rata pemakaian selama enam bulan.

"Jadi sistem estimasi itu kita hitung rata-rata pemakaian 6 bulan, dijumlahkan kemudian dibagi 6. Maka itulah yang ditagih saat petugas kami WFH (work from home)," ujar Dirut PDAM Kota Balikpapan Haidir Effendi, Jumat (3/7/2020).

Penghitungan menggunakan estimasi ini, kata Haidir, telah disesuaikan.  Dengan sistem yang dimiliki PDAM. Mulai diberlakukan saat kebijakan WFH Maret lalu. Maka tagihan periode Maret yang dibayarkan April, mulai menggunakan estimasi. Dengan merata-ratakan pemakaian enam bulan sebelumnya.

Meski demikian, diakui Haidir jika dalam penerapan sistem estimasi ini bisa terjadi kekeliruan. Baik kelebihan dan kekurangan nilai tagihan.

"Yang mengadu dengan penyimpangan tagihan ekstrem itu tetap kita lakukan verifikasi data atau ke lapangan. Bisa saja ada faktor biaya pemakaian dan risiko bocor," jelasnya.

Jika tidak ditemukan dua kendala dimaksud, maka PDAM siap mengembalikan uang pembayaran yang berlebihan. Bagi yang terlanjur membayar akan dipotong tagihan bulan berikutnya.

Haidir mengatakan, jajarannya juga akan melihat penggunaan air pelanggan selama masa pandemi COVID-19. Menurutnya, bisa saja kubikasi penggunaan selama masa pandemi naik dari biasanya.

"Kubikasi tiap rumah berbeda-beda ada yang golongan rumah type B sama type C, type B itu juga ada B1,B2,B3 dan B4," jelasnya. (lihat grafis)

"Semua tipe bisa saja (terjadi pelonjakan tagihan). Dan itu tersebar di semua Balikpapan. Tidak terfokus satu wilayah," tambahnya.

Akibat kekeliruan ini, PDAM mencatat total tagihan Rp 5 miliar. Dari yang biasanya hanya mencapai Rp 2 miliar. "Tapi itu belum semua dibayar pelanggan, kan masih proses verifikasi di kantor," jelasnya. (bom/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: