BPJS Ketenagakerjaan Siapkan Lapak Asik

BPJS Ketenagakerjaan Siapkan Lapak Asik


ARIF Suprapto, Kabid Asistensi Sosial Kemenko PMK (kiri) bersama Dr Laode Ida, anggota Ombudsman RI dan Agus Susanto, Direktur Utama BPJamsostek (kanan) berbincang dengan salah satu peserta klaim JHT
(IST)

Mendapat Apresiasi Ombudsman RI

DUNIA usaha menjadi salah satu sektor yang paling terdampak COVID-19. Sebab, tak sedikit dari pemberi kerja yang terpaksa mem-PHK tenaga kerjanya. Tingginya jumlah PHK tersebut, turut berpengaruh pada peningkatan jumlah klaim Jaminan Hari Tua (JHT) yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek).

Direktur Utama BPJamsostek Agus Susanto menyatakan bahwa sejak awal tahun hingga 22 Juni lalu, secara nasional klaim JHT telah mencapai angka 1,038 juta kasus, dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat.

Jika dibandingkan klaim berjalan pada Juni 2020 yang telah mencapai 200 ribu kasus, terlihat peningkatan 61,7% dibandingkan klaim selama Juni 2019.
Namun, sebagai institusi yang menyelenggarakan pelayanan kepada publik, pihaknya memastikan bahwa BPJamsostek telah mempersiapkan seluruh infrastruktur fisik maupun nonfisik untuk menghadapi gelombang PHK di tengah pandemik ini.

Sejak Maret lalu, BPJamsostek telah memperkenalkan protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) melalui kanal hibrid yaitu online, offline dan kolektif. Untuk kanal online, peserta dapat mengajukan klaim dengan cara mengakses antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id. Namun, bagi peserta yang mengalami kendala saat menggunakan Lapak Asik online, BPJamsostek juga membuka kanal offline yang tersedia di kantor cabang BPJamsostek di seluruh Indonesia, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Guna memastikan pelayanan Lapak Asik offline berjalan dengan baik, Agus melakukan peninjauan ke lapangan bersama anggota Ombudsman RI, Laode Ida, dan perwakilan Kemenko PMK pada Kamis (25/6) lalu, di Kantor Cabang BPJamsostek Depok, Jawa Barat.

“Lapak Asik offline ini tetap tidak mempertemukan petugas BPJamsostek dan peserta secara langsung. Sebab, telah disediakan bilik-bilik yang dilengkapi layar monitor, yang terhubung dengan petugas secara video conference untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi data,” ungkap Agus.
Agus juga menambahkan bahwa melalui metode tersebut, setiap petugas customer service officer (CSO) mampu melayani 4-6 orang sekaligus dalam waktu bersamaan yang disebut "One to Many". Sehingga, secara tidak langsung kemampuan penyelesaian klaim meningkat dan phsycial distancing tetap terjaga.

Hingga saat ini, metode One to Many telah diimplementasikan di hampir seluruh cabang BPJS Ketenagakerjaan, khususnya bagi kantor-kantor yang punya ruang memadai. Namun, bagi kantor-kantor yang kecil, masih dilakukan dengan cara one to one dengan tetap memperhatikan physical distancing.

BPJamsostek mengembangkan sendiri aplikasi pendukung Lapak Asik, menggunakan aplikasi internal yang telah dimiliki (SMILE), dipadukan dengan aplikasi video conferencing TrueConf. Beberapa cabang yg masih terkendala dengan hardware, untuk sementara menggunakan aplikasi video conference lain, dengan tetap memperhatikan keamanan data para peserta.

Selain itu, BPJamsostek juga memberikan kemudahan klaim bagi peserta melalui kanal Lapak Asik kolektif. Fasilitas ini ditujukan kepada perusahaan skala besar maupun menengah yang terpaksa melakukan PHK kepada minimal 30 persen tenaga kerjanya. Dengan adanya klaim kolektif ini, pihak perusahaan dapat mengakomodir klaim seluruh karyawan yang ter-PHK dengan menunjuk satu orang perwakilan.

Dalam kesempatan tersebut, anggota Ombudsman RI, Laode Ida mengapresiasi keseriusan dan komitmen BPJamsostek dalam memberikan pelayanan, meski di kondisi yang terbatas. Dirinya juga menginginkan institusi lain dapat mencontoh metode layanan One to Many yang digunakan BPJamsostek.

“Saya sangat terkesan dengan upaya BPJamsostek yang tetap menyelenggarakan pelayanan publik, meski di tengah kondisi pandemik. Metode One to Many ini juga patut dicontoh oleh institusi lain karena kinerja yang diberikan dapat lebih efisien dan terukur,” ucap Laode.

Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Berau Bunyamin Najmi, mengatakan berbagai inovasi pelayanan yang diberikan adalah sebagai bukti bahwa BPJS Ketenagakerjaan berupaya mengedepankan pelayanan prima terhadap peserta, walaupun dalam kondisi pandemik.

“Kami akan selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi peserta, walaupun kondisi di tengah pandemik, itu tidak akan menyurutkan semangat kami untuk melayani peserta,” ujar Bunyamin.

Sampai saat ini, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Berau melayani klaim melalui kanal antrean online, dan membuka antrean offline bagi peserta yang datang ke kantor, serta klaim kolektif bagi perusahaan yang mengalami PHK. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: