Pemasangan LPJU Terhambat, Dishub Samarinda: Anggaran Dipangkas
Samarinda, DiswayKaltim.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda Ismansyah mengakui, jika masih banyak ruas jalan yang minim penerangan di wilayahnya. Sehingga rawan terjadi kecelakaan dan tindak kejahatan.Termasuk di tiga lokasi kecelakaan lalu lintas yang telah memakan korban jiwa.
Seperti diberitakan sebelumnya, sudah tiga nyawa melayang di tiga lokasi berbeda. Yakni di Jalan Simpang Tiga Gunung Lipan, Jalan Adi Sucipto dan Jalan Rapak Indah. Peristiwa tersebut terjadi saat malam hari.
Menurut Isman, sapaan karibnya, Dishub Samarinda tahun ini mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 20 miliar. Dari total angka itu, untuk pemasangan lampu penerangan jalan umum (LPJU) di sejumlah titik sebesar Rp 5 miliar.
Namun pemasangan LPJU urung terlaksana. Lantaran anggaran yang telah dikucurkan, kini telah habis dipotong dan dialihkan untuk penanganan penyebaran COVID-19.
"Kami memang menyadari, kami juga sudah menganggarkan. Artinya kami juga sudah mengambil langkah pada saat itu. Untuk pemasangan LPJU di titik rawan. Dan kami telah berkoordinasi dengan pihak Satlantas. Tapi dana telah dipotong," ungkapnya kepada Disway Kaltim, Senin (29/6).
Rencananya, apabila anggaran kembali dikucurkan Pemkot Samarinda dengan nominal yang sama. Pihaknya akan segera memasang LPJU di tiga lokasi kecelakaan lalu lintas tersebut.
"Jadi memang kawasan itu sudah masuk prioritas kami. Tidak hanya di sana, tapi di semua ruas jalan. Memang harus kami pasang. Itu memang sudah tugas pemerintah," terangnya.
Pemasangan LPJU, kata dia, memang sangat penting. Selain untuk estetika keindahan kota, juga untuk keamanan dan kenyamanan si pengendara ketika di jalan. "Adanya penerangan juga meminimalisasi terjadinya tindakan kriminal. Pengendara bisa aman dari jambret, begal, maling dan lain sebagainya. Jadi lampu (LPJU) itu memang penting," ucapnya.
Kendati demikian, ia enggan disebut bahwa kecelakaan lalu lintas di tiga lokasi tersebut, hanya karena akibat minimnya fasilitas LPJU. "Jadi jangan hanya disalahkan karena tidak ada penerangan. Faktor lainnya kan bisa saja akibat human eror," katanya.
"Seperti di Simpang Tiga Gunung Lipan. Mereka kecelakaan di tengah jalan dan tabrakan 12 pas. Apa memang itu karena salah tidak ada lampu. Apa bukan human eror? Karena kendaraan dikendarai oleh manusia," jelasnya.
Dishub Samarinda, kata dia, tetap memperhatikan pemasangan LPJU di setiap lokasi rawan tersebut, jika sudah memungkinkan. “Semua ruas jalan di Samarinda maunya ya, kami pasang semua," katanya.
Untuk itu, Dishub juga telah memiliki perencanaan program penerangan di seluruh ruas jalan. Namun kendalanya kembali ke anggaran. "Tapi kita belum bisa melaksanakan di tahun ini. Anggaran kita sudah habis dipotong. Hanya tinggal biaya pemeliharaan lampu yang sudah ada saja," tambahnya.
Ruas jalan yang belum difasilitasi LPJU, diakuinya masih cukup banyak. Khususnya ruas jalan yang terletak di kawasan pinggiran kota. Khususnya jalur yang kerap dilalui kendaraan berat.
Seperti di rute Jalan menuju Pelabuhan Peti Kemas Palaran, Jalan pendekat Mahkota II. Jalan Jembatan Mahulu, Jalan Simpang Tiga Gunung Lipan dan Jalan Ring Road 1, II, III.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: