Pendaftar SD Capai 12.230 Murid, Disdik Samarinda Siapkan Tenaga Teknis

Pendaftar SD Capai 12.230 Murid, Disdik Samarinda Siapkan Tenaga Teknis

Samarinda, DiswayKaltim.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda memastikan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SD, telah menerapkan sistem daring hingga 100 persen. Kadisdik Samarinda Asli Nuryadin, ketika dihubungi kemarin menyebutkan, PPDB tingkat SD sendiri telah berlangsung sejak 9-18 Juni, dan selesai akhir pekan kemarin.

"Saat ini untuk PPDB SD masih dalam tahap rekapan. Totalnya sementara kami catat sudah ada 12.230 siswa baru," jelas Asli.

Sedangkan untuk tingkat SMP, lanjut Asli, saat ini masih terus berlangsung dan memasuki masa akhir, pada penghujung Juni nanti. PPDB SMP sendiri baru mulai dibuka Senin (22/6) lalu. Kini masih tahap penjaringan kategori afirmasi alias tidak mampu, pindahan dan prestasi.

"Tanggal 30 nanti (Juni) baru masuk zonasi SMP. Dan itu direncanakan menyerap  60 persen peserta didik baru," imbuhnya.

Meski sejauh ini pelaksanaan PPDB sistem daring belum mengalami hambatan, namun Asli mengaku kalau kendala tak mungkin bisa dielakkan. Akan tetapi untuk meminimalisasinya Disdik Samarinda telah menyiapkan 355 tenaga teknis untuk mengantisipasi.

"Jadi, kami siapkan di setiap sekolah itu ada 3 sampai 4 tenaga teknis. Dan itu belum termasuk di bagian operator dan kantor Disdik sendiri," bebernya.

Selain mengahalau gangguan teknis, tim ini juga disiapkan untuk membantu para orantua siswa yang masih belum paham sistem daring. Memilih bertandang langsung ke sekolah yang dituju. Tapi tetap dengan aturan protokol kesehatan.

Kendati belum ada masalah, Asli mengimbau agar orangtua siswa tetap taat mengikuti aturan sistem zonasi. Apabila tak diindahkan, maka masalah penumpukan bisa terjadi kapan saja. Persoalan ini, kata Asli, hanya karena soal persepsi yang keliru. Di zaman sekarang, Asli menyebut tak ada sekolah yang benar-benar dikategorikan hebat.

"Itu cuman persepsi. Sekolah hebat itu yang bisa memperbaiki perilaku anak. Jangan melihat karena bangunan bagus pasti jadi favorit," kata Asli.

"Semua sekolah itu sekarang sama. Tinggal bagaimana kita semua meratakan penyerapan kuotanya agar tidak terjadi penumpukan," pungkasnya. (aaa/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: