11 Hotspot Terpantau, Kualitas Udara Masih Normal

11 Hotspot Terpantau, Kualitas Udara Masih Normal

Polsek Derawan saat memadamkan karhutla di Kecamatan Pulau Derawan. (Istimewa) Tanjung Redeb, DiswayKaltim.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Berau menyebut, citra satelit pada Rabu (7/8) pagi, menemukan 11 hotspot sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kabupaten paling utara Provinsi Kalimantan Timur ini. "Rabu pagi ini satelit kami melakukan pantauan dan temukan total 11 titik panas di Berau," terang Kepala BMKG Berau, Tekad Sumardi. Ke-11 hotspot tersebut, ia menjelaskan, tersebar di 7 kecamatan meliputi; Kecamatan Segah, Gunung Tabur, Pulau Derawan,Tabalar, Teluk Bayur, Sambaliung dan Kecamatan Talisayan. "Dari 7 Kecamatan itu, kecamatan Pulau Derawan ada 3 titik panas kemudian disusul Kecamatan Sambaliung dan Segah 2 titik. Untuk kecamatan lain masing-masing 1 titik. Seluruh titik hotspot itu tingkat kepercayaannya di atas 50 persen," urainya. Lanjut Tekad, meskipun jumlah titik panas yang terpantau satelit BMKG ada 11 titik, namun kondisi tersebut tidak berdampak terhadap udara di Kabupaten Berau, higga aktivitas penerbangan dan masyarakat masih berjalan normal. "Saat ini jarak pandang masih cukup normal di atas 5 kilometer, jadi ini tidak berdampak terhadap kondisi udara. Kemudian hotspot yang terpantau sudah dilaporkan ke pihak terkait untuk segera ditindaklanjuti," jelasnya. Melihat curah hujan sejak Juli hingga awal Agustus, cenderung menurun dan menandakan Kabupaten Berau memasuki musim kemarau. Oleh sebab itu, Tekad mengimbau kepada masyarakat khususnya petani untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran lahan dan yang sulit dikendalikan. " Apalagi hembusan angin sangat kuat sehingga jika terjadi potensi meluas sangat tinggi. Jadi kami imbau agar masyarakat dalam pembukaan lahan untuk menghindari cara lama dengan dibakar," tutupnya.(*/rie/app)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: