Masih Ada Pendatang yang Terkonfirmasi Positif, Aturan Dijalankan Setengah Hati
Samarinda, DiswayKaltim.com - Penambahan kasus terkonfirmasi positif di Kalimantan Timur (Kaltim) masih terus terjadi setiap harinya. Terutama, dari masyarakat luar yang tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Bumi Etam.
Padahal, pemerintah provinsi (Pemprov) telah memberikan surat edaran kepada pemilik maskapai atau transportasi laut. Agar melampirkan hasil tes PCR atau tes swab bagi penduduk luar yang datang ke provinsi ini.
Menurut Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Andi M Ishak, surat edaran ini tidak perlu disosialisasikan kepada pemerintah daerah di provinsi luar Kaltim. Karena seharusnya, dari aturan yang disampaikan kepada maskapai dan kapal laut, para penumpang sudah bisa memahami dengan aturan yang telah ditetapkan.
Pemilik maskapai dan kapal laut pun, tidak akan mengizinkan penumpang berangkat kalau tidak melakukan tes swab. Walaupun, realitanya, sampai saat ini masih ada saja warga luar yang terkonfirmasi positif di Kaltim.
Seperti yang terjadi kemarin (22/6). Satu orang warga Sulawesi Selatan terkonfirmasi positif di Kabupaten Paser. Sehingga, pasien tersebut menjadi beban pemerintah daerah setempat.
“Memang belum maksimal dilakukan aturan tersebut,” kata Andi kepada Disway Kaltim, Senin (22/6/2020). “Masih bergantung kepada daerah yang mempersiapkan tempat untuk karantina khusus. Mampu atau tidak. Kita kan kembalikan lagi ke pemerintah daerah,” katanya lagi.
Memang, surat edaran tadi merupakan antisipasi yang dilakukan tim gugus tugas. Agar, tidak terjadi penambahan klaster baru ataupun penambahan pasien positif yang bukan warga Kaltim.
Tapi, kembali lagi ke pemerintah di kabupaten/kota masing-masing yang menjalankan. “Sudah mampu atau tidak. Karena kan mereka yang menjalankan,” bebernya.
Kalau hanya menunjukkan hasil dari rapid test, orang tersebut harus melakukan swab test. Tapi, biaya dan karantina ditanggung oleh orang tersebut. “Kami tidak menanggung semuanya,” celetuknya.
Selain melakukan tes di pintu masuk Kaltim, tim gugus tugas juga kerap kali melakukan test swab atau rapid test massal. Agar dapat mendeteksi kemungkinan terjadi transmisi lokal.
Saat ini memang beberapa daerah sudah mengalami transmisi lokal. Tapi, penambahan dari pendatang selalu saja ada. Terutama orang yang datang dari daerah yang terjadi perkembangan wabah ini yang cukup tinggi. Seperti di Jawa Timur dan Jakarta.
Termasuk penambahan klaster di Kaltim. Akumulasi sejak awal sudah ada 12 klaster. Baru tujuh klaster yang dinyatakan sembuh 100 persen. Sisanya masih dalam proses. Klaster terlama yaitu dari Gowa. Karena, jumlahnya sangat banyak pasiennya.
“Ada juga klaster hasil dari transmisi lokal. Seperti di Kampung Baru Balikpapan dan Loa Janan Kukar,” ungkapnya.
“Memang sudah diberlakukan relaksasi. Tapi, protap kesehatan harus tetap dilakukan. Supaya, penyebaran ini dapat terhambat,” pungkasnya. (mic/eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: