Lanjutan Sidang Balita Yusuf, Dua Terdakwa Terbukti Lalai

Lanjutan Sidang Balita Yusuf, Dua Terdakwa Terbukti Lalai

Marlina dan Tri adalah pengasuh di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jannatul Athfaal, di Jalan AW Sjahranie, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu. Pada sidang kemarin, keduanya terungkap fakta unsur kelalaian. Menyebabkan hilangnya nyawa anak dari pasangan Bambang Sulistyo dan Melisari.

Persidangan itu beragendakan pemeriksaan keterangan saksi dari kedua terdakwa. Berlangsung via daring di Pengadilan Negeri (PN) Samarinda.

Dari sambungan virtual, kedua terdakwa Marlina dan Tri Supramayanti menyampaikan kronologi hilangnya yusuf.  Kepada Majelis Hakim yang dipimpin Agung Sulistiyono didampingi Budi Santoso dan Hasrawati Yunus.

Diceritakan, kala itu di dalam ruangan pengasuh, Marlina dan Tri Supramayanti tengah menjaga tujuh anak asuhnya. Terdiri dari tiga bayi dan empat balita. Satu di antaranya adalah Yusuf.

Petaka itu bermula ketika Marlina yang sedari tadi tengah asyik bermain dengan anak-anak asuhnya, meminta izin kepada tri untuk pergi ke toilet. "Saya bilang, Bun, saya titip Yusuf ya, mau ke toilet," terang Marlina, di dalam persidangan.

Usai pamit, Marlina lalu bergegas pergi meninggalkan ruangan. Namun saat pergi, ia tak sempat menutup pintu. "Pintunya memang enggak bisa ditutup dari luar. Cuma bisa ditutup dari dalam," jelasnya.

Hanya selang dua menit, setelah hilir dari arah toilet, Marlina merasa bahwa anak asuhnya sudah tidak lengkap. Ia lekas tesadar, Yusuf tak ada di dalam ruangan itu. Ia lantas bertanya kepada Tri yang tengah memberi susu pada salah satu bayi.

"Saya langsung sadar, karena Yusuf paling besar badannya. Jadi saya tanya sama bunda Tri. Yusuf di mana Bun? Dia bilang itu lagi main sama anak-anak. Tapi saat itu, Yusuf sudah nggak ada," ungkap Marlina

Sadar Yusuf tidak berada di dalam ruangan, kedua pengasuh itu lalu berkeliling mencari dan bertanya kepada rekanannya yang lain. "Tapi nggak ada yang lihat Yusuf," lanjutnya.

Tri menyampaikan kisah yang sama. Saat Yusuf dititipkan Marlina yang hendak pergi ke toilet, pintu dalam keadaan terbuka. Ia tak sempat menutupnya. "Saya hilang fokus karena bayi menangis dan saya langsung memberikan susu," terang Tri.

Ia baru sadar jikalau Yusuf tak ada di dalam ruangan. Ketika Marlina balik dari toilet dan bertanya kepadanya. Saat itulah keduanya coba melakukan pencarian bersama rekan pengasuh lainnya. Namun nihil. Yusuf tak ditemukan.

Pihak PAUD kemudian menghubungi Melisari bahwa anaknya hilang. Malam harinya, setelah Bambang dan Melisari melaporkan kejadian kepolisian. Pihak PAUD menyempatkan diri bertamu di kediaman Yusuf. Bertujuan untuk meminta maaf atas kelalaian dari pihak PAUD.

"Malamnya kami bertemu dengan orang tua Yusuf dan meminta maaf. Saat itu, bapaknya Yusuf cuman bilang bahwa ini cobaan kita semua," sambungnya.

Seperti diketahui, usai dua pekan lamanya Yusuf dinyatakan menghilang. Jasadnya ditemukan dengan kondisi mengenaskan. Tubuh hancur dan tanpa kepala di saluran air kawasan Gang II Jalan Pangeran Antasari, Teluk Lerong Ilir, Samarinda Ulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: