Kasus Positif Bertambah, Balikpapan Belum New Normal

Kasus Positif Bertambah, Balikpapan Belum New Normal

Pedagang di salah satu pasar di Balikpapan menggunakan masker saat berjualan. Ini salah satu protokol kesehatan yang perlu didisiplinkan. (dok)

Balikpapan, diswaykaltim.com - Pemkot Balikpapan belum menerapkan new normal. Sebab belum memenuhi syarat dari pemerintah pusat.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, pemkot sebatas melonggarkan kebijakan. Namun masih ada penambahan kasus positif. Ini membuktikan masyarakat belum sepenuhnya menerapkan protokol kesehatan.

Ia menyebut, perlu kerja sama seluruh pihak untuk menyosialisasikan pentingnya menekan penyebaran pandemi. Pemuda juga punya peran itu. "Sayangnya masih banyak anak muda yang ngongkrong di kafe," ujarnya, dalam webinar garapan Pengurus Cabang Sapma Pemuda Pancasila Balikpapan, Sabtu (20/6).

Ketua KNPI Balikpapan Andi A Mutawally menyebut, organisasi pemuda perlu dilibatkan. Untuk mengubah perilaku dalam interaksi sosial. Terutama perubahan gaya hidup. "Organisasi kepemudaan seperti Sapma PP harus jadi garda terdepan," tegasnya.

Menurutnya new normal penting. Sebab sampai saat ini beberapa sektor ekonomi belum bisa berjalan seperti sediakala. Ia khawatir kondisi tersebut terus berlanjut lebih lama. Hampir semua aspek kehidupan terpengaruh wabah. "Pemerintah perlu lebih tegas. Mungkin dengan menyediakan payung hukum," imbuhnya.

Ketua Sapma PP Balikpapan Arief Rachman menyambut baik usulan tersebut. Menurutnya, organisasi kepemudaan seperti Sapma siap dilibatkan dan berkontribusi lebih bagi Kota Minyak. Selama ini mereka menggelar kegiatan sosial. Seperti menyemprot desinfektan. "Kami juga sosialisasi di internal," katanya.

Ketua Kadin Balikpapan Yaser Arafat Syahril menyebut, keputusan pemkot menguatkan sisi kesehatan dan sosial sudah tepat.

Perlu upaya strategis membahas segi ekonomi. Selama dan setelah pandemi. "Kalau perlu buat kelompok kecil yang tugasnya membahas ekonomi kita," ungkapnya.

Dengan menerapkan new normal, maka membuka peluang pemasukan PAD. Dari sektor yang selama ini terdampak. Namun harus didukung sejumlah relaksasi maupun stimulus. "UMKM penting. Untuk menggerakkan perekonomian masyarakat," imbuhnya. (ryn/hdd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: