Paket Kuota Bosnas

Paket Kuota Bosnas

Musyahrim menjelaskan, besaran dana BOS berbeda di masing-masing jenjang. Karena situasi yang tidak menguntungkan seperti saat ini, ia berharap dana tersebut bisa digunakan untuk program belajar mengajar dengan sebaik-baiknya.

"Seperti SD dan SMP, yang saya tahu ada dana sekitar Rp 1 juta, untuk per siswa selama setahun," bebernya.

Kendati demikian, ia meminta agar dinas pendidikan dan pemerintah daerah kabupaten/kota dapat memberikan petunjuk bagaimana sebaiknya dana BOS dapat digunakan.

"Jadi bisa ada petunjuknya biar tidak salah-salah. Misalnya dana Bosnas memang bisa digunakan, tapi berapa persen. Nah, itu belum ada petunjuknya," ucapnya.

Dari laporan yang diterima PGRI Kaltim, dia menyebutkan, bahwa selama pandemi berlangsung, para guru tetap melangsungkan belajar mengajar dari jarak jauh.

"Jadi tetap mengajar, nggak ada yang tidak mengajar. Macam-macam caranya, bisa melalui beragam aplikasi," katanya.

Terkait adanya keringanan potongan biaya membayar SPP bagi orang tua siswa yang sekolah di swasta. Menurutnya sudah berlangsung, sejak dana BOS dapat dialokasikan untuk menutupi pembengkakan pembiayaan.

Lanjut Musyahrim, kendati masih ditemukannnya pihak Yayasan Sekolah Swasta yang tetap menarik pungutan biaya SPP, dengan bayaran penuh. Ia menyarankan, agar pihak orang tua siswa melakukan diskusi untuk meminta keringanan di internal yayasan.

"Karena selama tiga bulan ini pandemi, bukan berarti guru libur. Para guru tetap turun ke sekolah untuk persiapkan materi pembelajaran. Para guru tetap ada aktivitas di sekolah,"

"Sehingga terkait pembicaraan potongan SPP sekolah, mereka tetap membutuhkan biaya operasional. Tinggal bagaimana nantinya membicarakan apa saja yang harus dipotong. Tinggal pihak orang tua dan sekolah untuk membicarakan hal itu," pungkasnya.

Salah satu Sekolah Swasta yang menerapkan potongan biaya SPP adalah SMP TI Cordova Samarinda. Selama proses belajar mengajar masih melalui via daring, sekolah berbasis pendidikan agama Islam itu bahkan berencana mengembalikan dana yang tak terpakai kepada orang tua siswa.

"Karena di Cordova menyediakan makan siang untuk anak-anak. Dan sekarang belajar dari rumah. Jadi ada pemotongan pembayaran SPP di bagian itu," ungkap Kepala Sekolah SMP IT Cordova Samarinda, Sariko ketika dihubungi Disway Kaltim.

"Selain itu, dana biaya perpisahan kelas tiga juga akan dikembalikan. Karena tahun ini tidak ada acara perpisahan. Jadi pembiayaan yang tidak terpakai akan kami kembalikan kepada orang tua siswa," sambungnya.

Sariko mengakui tidak ada pembengkakan biaya selama proses belajar mengajar melalui via daring. Biaya paket data kuota internet selama ini tertupi oleh dana BOS yang dialokasikan.

"Karena dari Dana Bosnas membolehkan untuk dialokasikan pembiayaan paket data kuota selama belajar mengajar via daring. Jadi para guru yang mengajar akan kami berikan dana itu. Karena di dalam aturannya telah diperbolehkan," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: