Tuntaskan Kasus Yusuf, Pembunuhan, hingga Illegal Tapping

Tuntaskan Kasus Yusuf, Pembunuhan, hingga Illegal Tapping

Kukar, Diswaykaltim.com - Murah senyum selalu terlihat pada sosok polisi berpangkat melati satu ini. Kedekatannya dengan seluruh personel di satuannya menjadi keunggulan selama memegang amanat dari pimpinan. Sehingga berbagai kasus pun berhasil dituntaskannya. Mulai kasus lokal hingga tingkat nasional.

Tapi ada satu kata yang susah dilupakan dari sosok ini. Ia sering mengatakan “adakah?” kepada jajarannya. Sosok tersebut ialah Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Damus Asa.

Kepada Disway Kaltim, ia menerangkan, kata tersebut merupakan bentuk motivasi. Sehingga menjadi pemicu bagi personel kepolisian untuk mengungkap berbagai kasus kriminal yang terjadi di masyarakat.

“Bukan hanya kriminalitas saja. Kata itu sering saya ucapkan untuk mempertanyakan apakah ada masyarakat yang memerlukan uluran tangan. Sehingga saya beserta jajaran bisa bergerak cepat memberikan bantuan sosial,” ungkap Damus saat ditemui usai Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Mapolresta Samarinda, Senin (15/6/2020) pagi.

Diketahui, Damus Asa bergabung di Polresta Samarinda pada Agustus 2019 atau sekitar 10 bulan lalu. Ketika itu, ia masih berpangkat AKP. Setelah pindah tugas dari Polres Kukar.

Pada Januari 2020, Damus pun mendapat kenaikan pangkat menjadi Kompol. Dan pada awal Juni 2020, ia kembali dipercaya mengisi jabatan sebagai Kabag Ops Polres Berau.

Selama bertugas di Samarinda, Damus bersama Tim Macan Borneo berhasil mengungkap berbagai kasus besar. Baik isu lokal maupun nasional. Seperti kasus hilangnya Yusuf di PAUD serta pengolahan minyak mentah (illegal tapping) di Kecamatan Palaran.

Tak hanya itu saja. Sebanyak empat kasus pembunuhan pun berhasil diselesaikan dalam waktu singkat. Seperti kasus pembunuhan di bawah Flyover Air Hitam, PUB Crown, Karaoke Malam di Loa Hui, dan terakhir Juni 2020, penangkapan pelaku pembunuhan dari Kalimantan Selatan (Kalsel).

Bahkan bersama jajarannya, Damus juga pernah mengungkap peredaran narkoba sebanyak 2,5 kilogram ganja dari seorang mahasiswi.

“Semua itu berkat kerja sama seluruh personel. Sehingga semua bisa diselesaikan dengan cepat dan tuntas,” ucap Damus.

Sebagai putra asli Kalimantan, Damus juga mengingatkan seluruh personelnya untuk bisa berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan uluran tangan. Contohnya memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban banjir di Samarinda serta membuatkan budi daya lele untuk ketahanan pangan selama pandemi COVID-19.

“Tanpa masyarakat kita (Polri, red.) juga bukan siapa-siapa. Karena masyarakat-lah yang membantu kita dalam menjaga agar situasi tetap aman dan kondusif,” tutupnya. (top/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: