Tak Ada Tanda Kekerasan Fisik, Kasus Ibu Aniaya Bayi Sendiri Dihentikan

Tak Ada Tanda Kekerasan Fisik, Kasus Ibu Aniaya Bayi Sendiri Dihentikan

Samarinda, DiswayKaltim.com - Hasil visum bayi yang disiksa oleh ibu kandungnya akhirnya keluar. Tidak ada tanda-tanda kekerasan. Hal tersebut diungkapkan Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Iptu Abdillah Dalimunthe.

 Ditemui di ruangannya Jumat (12/6) siang, Dalimunthe membeberkan tim dokter tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh bayi malang tersebut. Sehingga jajaran personil Polsek Samarinda Kota melakukan koordinasi dengan UPTD PPA Kota Samarinda terkait proses penanganannya.

"Untuk sementara kami tindak lanjuti dengan membawa ibu bayi ke UPTD PSKW (Panti Sosial Karya Wanita)H Harapan Mulia," ucap Dalimunthe.

Tidak sampai disitu. Sang ibu juga akan menjalani konseling oleh psikiater secara berjenjang guna memulihkan kondisi psikisnya. Pelaku pun menyesali perbuatannya. Yang tega menyiksa darah dagingnya sendiri.

"UPTD PPA Kota Samarinda juga merekomendasikan agar pelaku menjalani rehabilitasi untuk memulihkan kondisi psikisnya," tambahnya.

Terkait kondisi sang bayi, Dalimunthe telah menerima kabar dari RSUD AW Sjahranie bahwa keadaannya mulai berangsur pulih. Selanjutnya, bayi tersebut akan dititip kepada neneknya. Sembari berkoordinasi dengan pihak Puskesmas. "Kami akan terus memantau selama 3 bulan kedepan, mengingat kondisinya yang kekurangan gizi," imbuh perwira balok satu ini.

Senada, Humas RSUD AW Sjahranie, dr Arysia Andhina menyebutkan bahwa kondisi bayi tersebut perlahan mulai membaik. Meskipun begitu, sang bayi masih perlu menjalani perawatan untuk memulihkan kondisinya.

"Jadi bayi ini diberikan cairan infus setiap harinya, dan dilakukan fototerapi 1×24 jam selama dua hari," ungkap dr Arysia Andhina, Jumat (12/6) siang.

Sesuai prosedurnya, kata wanita yang akrab disapa Sisi ini, pihaknya terus memantau kondisi fisik sang bayi. Dan pemeriksaan laboratorium secara berkala.

"Kita doakan saja semoga pasien dapat segera sembuh," singkatnya.

Terpisah, Kepala UPTD PPA Kota Samarinda, Said Ahmad menuturkan, pihaknya telah menjadwalkan konseling lanjutan guna memulihkan kondisi sang ibu.

"Kemungkinan Senin depan akan kami lanjutkan pemeriksaan. Kami beri dia waktu istirahat karena pelaku masih lemas karena baru saja melahirkan," terang Said Ahmad, Jumat (12/6).

Lebih lanjut, Said Ahmad akan terus menjalin koordinasi dengan unit reskrim Polsek Samarinda Kota mengenai proses hukum dan penanganan terhadap sang ibu. Selain itu, pihaknya juga belum memberikan tanggapan mengenai apakah sang ibu menderita sindrom baby blues.

"Kita tunggu saja hasil pemeriksaan dari psikiater," pungkasnya. (aaa/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: