Nasib Awak Bus Saat Kaltim Dihantam Virus

Nasib Awak Bus Saat Kaltim Dihantam Virus

Samarinda, DiswayKaltim.com - Bisnis transportasi merasakan dampak paling berat dari hantaman Corona. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah memukul sektor ini. Bukan hanya sektor penerbangan, angkutan darat juga terkena imbas.

Setelah berhenti sejak bulan April, jasa angkutan darat, bus dengan trayek Samarinda - Balikpapan kembali beroperasi. Perlahan suasana pangkalan bus di Jalan Untung Suropati Samarinda kembali hidup.

Rusdian, salah satu sopir bus mengaku baru bekerja hari Kamis (11/6). Sementara beberapa rekannya telah mulai mengangkut penumpang dua hari sebelumnya.   “Perusahaan berani jalan setelah pemerintah membolehkan kami beroperasi,” katanya.

Rusdian mengaku senang, jasa angkutan ini bisa kembali beroperasi. Karena selama masa pandemi COVID-19 operasional bus berhenti total. Sehingga tak memiliki pemasukan. Karena itu, meski jumlah penumpang masih sangat sedikit, Rusdian mengaku tetap memilih beroperasi.  

"Istilahnya dapat penumpang 13 orang aja, berangkat kita. Minimal dapat uang solar," ujarnya.

Jika hari normal satu bus bisa menampung 40 hingga 54 penumpang. Saat ini, hanya  boleh diisi paling banyak 24 orang. Sesuai peraturan jaga jarak dari pemerintah. Namun, Rusdian menyebut, tanpa aturan batas maksimal penumpang pun,  pengguna bus memang sudah sepi.

Karena itulah jika sebelumnya rata-rata ada 15 bus yang melayani jasa angkutan Samarinda - Balikpapan. Saat ini kurang lebih hanya 10 bus dalam sehari melayani keberangkatan dari Kota Tepian ke Kota Minyak.

Kondisi ini pun dikeluhkan oleh para supir bus. Belum lagi, mereka menyebut belum menerima bantuan sosial yang dijanjikan pemerintah. "Ibaratnya dulu, pemasukan dari bus ini, bisa buat beli ikan. Sekarang ini cuma bisa buat beli terasi," imbuh Rusdian. 

"Janji BLT 600 ribu per bulan itu, mana? Kami belum ada terima," lanjutnya.  Sehingga ia berharap, bantuan dari pemerintan bisa segera disalurkan. Terutama kepada para supir angkutan darat yang terdampak karena COVID-19.

Tak Pernah Melarang

Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kaltim, Hafidz Lahiya menyebut pihaknya tidak pernah secara resmi menghentikan operasional angkutan darat. Baik Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP). Mau pun angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).

"Sebenarnya kami tidak pernah menghentikan operasional. Tapi memang penumpangnya yang tidak ada," kata Hafidz.

Lebih lanjut ia menyebut, beberapa daerah tujuan pada masa COVID-19 melakukan karantina wilayah dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sehingga akses transportasi pun juga dilarang melintas. Itu yang membuat operasional bus akhirnya berhenti untuk sementara.

"Seperti Balikpapan, kemarin kan sempat zona merah. Kemudian Banjar, PSBB. Jadi memang tidak ada penumpang ke sana," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: