Pemkot Samarinda Janjikan Juni Ini Relokasi di Kawasan Pasar Segiri Rampung

Pemkot Samarinda Janjikan Juni Ini Relokasi di Kawasan Pasar Segiri Rampung

Samarinda, DiswayKaltim.com - Setelah menghadapi sejumlah kendala dalam proses relokasi warga yang berada di bantaran sungai di Kawasan Pasar Segiri. Akhirnya, Pemkot Samarinda memastikan akan segera melakukan relokasi di wilayah itu Juni bulan ini. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin.

Sugeng mengatakan, Pemkot Samarinda telah mendapatkan persetujuan terkait pemberian dana kerahiman untuk relokasi warga di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) tersebut. Utamanya yang di kawasan Pasar Segiri. Yang kondisinya menyempit akibat permukiman warga.

"Sekitar 600 KK yang harus direlokasi. Jadi Insya Allah Juni ini akan segera dibayarkan (dana kerohiman). Dan diharapkan setelah dibayarkan, masyarakat bisa pindah sendiri," kata Sugeng kepada Disway Kaltim.

Setelah dana kerahiman diberikan, warga diharapkan segera pindah. Dalam hal ini, Pemkot juga akan memberikan tenggat waktu. Memberi kesempatan warga membongkar bangunan rumah mereka sendiri.

Bila waktu tenggat habis, warga urung juga pindah dan membongkar rumah. Maka selanjutnya pemkot mengerahkan Satuan Polisi Pamong Praja untuk melakukan pembongkaran.

"Jadi teknisnya, setelah warga diberikan dana kerahiman, warga kami minta pindah dan membongkar sendiri. Kita beri deadline, bila tidak dibongkar sendiri, kita yang akan bongkar," ucapnya.

Sugeng menegaskan, Pemkot Samarinda tak lagi menerima tawar menawar terkait relokasi kali ini. Pasalnya, banjir kali ini sudah sangat gawat. Dalam setahun banjir tiga kali melanda dan semakin parah.

"Karena ini kan sangat gawat sekali dan diperlukan. Coba kita lihat banjir kali ini, karena ini terhambat banjirnya jadi meluas. Jadi tidak ada tawar menawar lagi. Di bulan Juni ini mereka harus segera pindah. Segala dari kewajiban pemerintah, akan kita penuhi," tegasnya.

Sugeng menerangkan, sebenarnya Pemkot Samarinda bisa saja melakukan relokasi sebelum banjir terjadi. Namun karena dalam situasi pandemi COVID-19, maka proses relokasi pun ditunda. Yang ternyata hal tak terduga pun terjadi. Banjir justru kembali datang.

"Seharusnya bisa eksekusi, karena pandemi jadi kembali terkendala. Kalau dana kerahiman dari anggaran gabungan Pemkot dan Pemprov. Dananya sudah ready. Cuma karena kemanusiaan saja. Tidak mungkin kita relokasi saat COVID-19 begini," terangnya.

Ditambahkannya, Pemkot Samarinda, melalui camat dan lurah telah melakukan sosialisasi terhadap warga yang akan direlokasi. Sementara itu, untuk dana kerahiman yang akan diberikan kepada warga merupakan anggaran gabungan dari Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda.

"Saya tidak terlalu hafal, ya sekitar di bawah dari Rp 5 miliar," pungkasnya. (m5/eny/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: