Protes Jalan Rusak, Warga Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan

Protes Jalan Rusak, Warga Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan

Jalanan berlubang dan bergenang membuat warga melakukan aksi tutup jalan. Seperti di salah satu ruas jalan lintas provinsi di Kelurahan Sepan, Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU. Kamis, (28/5/2020). (ist) Penajam, DiswayKaltim.com - Warga melakukan aksi tutup jalan di ruas akses jalur lintas provinsi di Kelurahan Sepan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kamis (28/5/2020). Aksi tersebut dilakukan sebagai protes terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim selaku pemilik kewenangan. "Saat ini sudah ditangani Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pekerjaan Umum (PU) Kecamatan. Mereka langsung turun tangan. Tapi itu penanganan insidentil saja. Karena itu bukan kewenangan pemerintah daerah," ungkap Wakil Bupati PPU Hamdan Pongrewa. Dari informasi, penutupan jalan menggunakan pohon pisang, kayu dan ranting pohon dilakukan sejak kemarin, (26/5/2020). Usai hujan deras, ruas jalan yang terdiri dari agregat tanah menjadi becek, berlumpur bahkan berair. Akibat penutupan tersebut, kendaraan yang hendak melintas menjadi terhambat. "Kita tangani saja sementara. Agar tetap bisa dilalui. Agar aktivitas warga tidak terganggu. Kita hanya bisa seperti itu. Namanya bukan kewenangan kita, ya kami hanya bisa seperti itu," ujar Hamdan. Penanganan yang dilakukan oleh UPT PU Kecamatan hanya sebatas penimbunan agregat dan batu seadanya untuk menutup kubangan air. Kendati begitu, lanjutnya, jika hujan kembali turun, tidak menutup kemungkinan jalan kembali rusak dan berkubang. "Kalau dua hari kedepan hujan lagi, becek lagi, ya bisa jadi muncul lagi aksi warga itu” ucapnya. Untuk diketahui, aksebilitas jalan penghubung Simpang Silkar PPU - Kilometer 38 Kutai Kartanegara (Kukar) ini masih rusak parah sejak beberapa tahun terakhir. Pun penanganan di Pemprov Kaltim tiap tahun terus dilakukan. Hanya saja, karena keterbatasan anggaran, peningkatan jalan dilakukan secara bertahap. Tidak keseluruhan. Akibatnya, masih ada sekira 60 kilometer dari keseluruhan 104 kilometer yang masih belum dilakukan perbaikan jalan. Akses di wilayah Simoang Silkar menuju Sotek - Sepan - Riko - Pemaluan - Sukaraja masih rusak. Jalan beton baru bisa ditemui di wilayah Sepaku - Bumi Harapan dan sebagian lainnya. "Kemarin sudah kembali saya sampaikan saat ada kunjungan komisi III DPRD Kaltim kesini. Kami tegaskan pula, jika penanganan jalan dilakukan bertahap, maka 20 tahun baru bisa baik jalan itu” urainya. Untuk itu, Pemkab PPU meminta alokasi anggaran untuk perbaikan jalan ini menjadi prioritas dan diperbesar. Pasalnya, itu salah satu urat nadi ekonomi masyarakat. Sebagi aksebilitas barang industri dan hasil bumi. "Tidak sedikit kerugian warga. Mobil petani banyak yang terbalik di sana. Estimasi Rp 10 miliar per kilometer. Jadi ya sekitar Rp 600 miliar untuk keseluruhan sisanya itu," tutupnya. (rsy/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: