Terdampak Banjir, Warga Harapkan Bantuan Pemerintah

Terdampak Banjir, Warga Harapkan Bantuan Pemerintah

Salah satu warga di Bengkuring yang rumahnya terendam banjir. (khajjar/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Banjir kembali melanda Kota Tepian. Terutama di daerah-daerah dataran rendah yang dilalui jalur Sungai Karang Mumus. Bahkan wilayah Bengkuring Raya, banjir sudah setinggi pinggang orang dewasa. Yang lebih menyedihkan, ini terjadi saat hari besar perayaan Idul Fitri 1441 H. Abdul Basit, warga RT 29 Jalan Sawi 6 RT 29 Kelurahan Sempaja Timur menyebut banjir sudah terjadi sejak tiga hari sebelum lebaran. Banjir disebabkan oleh hujan dan pasang air sungai Karang Mumus. "Terendam semua daerah sini, hampir seluruh rumah," kata Abdul Basit kepada Disway Kaltim, Senin (25/5/2020). Tinggi banjir rata-rata setinggi satu hingga dua meter. Ia menyebut ada sekitar 10 RT dan ratusan rumah yang terdampak banjir. Terparah ada di kawasan Jalan Terong Pipit, Jalan Asparagus, Jalan Bayam dan Jalan Turi. Ia pun memprediksi, banjir baru akan surut setelah satu minggu. "Kalau Karang Mumus airnya kosong, bisa cepat. Dua hari aja surut. Karena di sana lagi pasang, jadi lama," keluhnya. Meski begitu, ia menyebut belum ada bantuan pemerintah yang datang. Padahal  warga yang terdampak sangat membutuhkan bantuan. Hanya ada satu dapur umum yang didirikan oleh TNI di SMPN 029 Samarinda. Sebagian warga bahkan sudah meninggalkan rumah untuk mengungsi secara mandiri. Baik di masjid mau pun di rumah sanak keluarga masing-masing. Belum ada posko pengungsian yang disiapkan pemerintah. "Tahun lalu luar biasa, banyak bantuan. Sekarang tidak ada. Mungkin karena corona," katanya membandingkan keadaan tahun lalu. "Syaharie Jaang saja enggak ada kesini. Harusnya ke sini lah mantau," sambungnya. Abdul Basit pun berharap pemerintah segera menurunkan bantuan. Terutama yang paling dibutuhkan masyarakat korban banjir saat ini adalah makanan dan obat-obatan. "Obat-obatan karena kami ini terendam, riskan terkena kutu air. Makanan juga makanan jadi saja. Karena kalau sembako, nanti ribut," pungkasnya. (krv/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: