Kekurangan Tenaga Medis, RSUD Kudungga Usulkan Tenaga Honorer Kesehatan Jadi TK2D

Kekurangan Tenaga Medis, RSUD Kudungga Usulkan Tenaga Honorer Kesehatan Jadi TK2D

Sekretaris Daerah (Sekda) Irawansyah. (Fitri/DiswayKaltim) ============== Sangatta, Diswaykaltim.com - Akibat tingginya kasus terkonfirmasi Covid-19 di RSUD Kudungga, Kecamatan Sangatta, Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim), yang mengakibatkan kekurangan tenaga medis. Pihak rumah sakit mengusulkan 100 tenaga honorer bisa diangkat menjadi Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D), khususnya bagi tenaga kesehatan. Karena itu dilakukan demi memenuhi persyaratan tenaga medis yang bisa menangani pandemi tersebut. Bahkan, pihak RSUD Kudungga Sangatta sudah menyampaikan persoalan ini kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Pilihannya yakni mengangkat honorer yang selama ini bekerja di RSUD atau di Puskesmas di Kutim menjadi TK2D. Sekertaris Daerah (Sekda) Kutim Irawansyah menyebutkan, sebagai upaya memenuhi kekurangan tenaga medis di RSUD Kudungga Sangatta. Ia sudah mengusulkan kepada Bupati Kutim Ismunandar, sebanyak 100 honorer tenaga kesehatan yang mengabdi di RSUD Kudungga atau Puskesmas untuk diangkat menjadi TK2D. "Kita tegaskan pengangkatan disini kita utamakan dari honorer tenaga kesehatan yang sudah mengabdi cukup lama. Kita pertimbangkan dari sisi itu. Setidaknya 100 orang karena RSUD Kudungga kekurangan tenaga medis," ujarnya (6/5/2020) saat ditemui di gedung DPRD. Menurutnya, kebijakan tersebut bisa dilaksanakan dengan merujuk kepada aturan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yakni, daerah bisa merengkrut tenaga kesehatan atau relawan untuk ditempatkan rumah sakit rujukan Covid-19. Dari 100 usulan tersebut, ternyata jumlahnya masih kurang sekitar 21 orang. Sehingga, Irawansyah meminta masing-masing Puskesmas untuk mengusulkan kembali minimal satu orang untuk memenuhi kekurangan tenaga kesehatan di RSUD Kudungga Sangatta. Terkait pengangkatan TK2D baru ini, Pemkab akan lebih mengutamakan lama pengabdian honorer yang diusulkan. "Tambahan tenaga medis ini. Kita boleh mengangkat atau merekrut tenaga medis untuk rumah sakit rujukan Covid-19. Baik melalui BLUD (Badan Layanan Umum Daerah), maupun Pemerintah Daerah (Pemda). Jangan sampai rumah sakit rujukan kita kekurangan tenaga medis," tandasnya. (Fs/Byu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: