Positif COVID-19 di Balikpapan Bertambah Dua Pasien

Positif COVID-19 di Balikpapan Bertambah Dua Pasien

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat menyampaikan press release, Sabtu (25/4/2020) sore. (Ryan/DiswayKaltim) ============= Balikpapan, Diswaykaltim.com - Pasien positif COVID-19 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) kembali bertambah dua orang. "Hari ini (Sabtu,Red) kita terima kembali hasil swab, ada lagi tambahan dua orang yang dinyatakan positif terpapar virus corona," ujar Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Balikpapan dalam jumpa pers di Halaman Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, Sabtu (25/4/2020) sore. Penambahan jumlah pasien positif itu berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya, yang baru diterima oleh Pemkot Balikpapan. Awalnya kedua pasien ini telah dirawat di Ruang Isolasi Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD) dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Untuk pasien pertama merupakan seorang laki-laki yang berusia 49 tahun. Ia memiliki riwayat perjalanan dari Bogor, Martapura dan Balikpapan serta beberapa daerah lain. Pasien merupakan karyawan swasta. Sementara pasien kedua adalah seorang perempuan berusia 19 tahun, yang baru pulang dari Jakarta karena sedang kuliah. "Kondisi kedua pasien dilaporkan sedang baik, dan tengah dirawat di ruang isolasi RSKD," ungkap Rizal.Berdasarkan laporan kewaspadaan COVID-19 di Balikpapan. Jumlah pasien positif terkonfirmasi menjadi 27 orang. Dari jumlah tersebut, 6 orang sudah dinyatakan sembuh dan 1 meninggal dunia. Sedangkan untuk pasien PDP mencapai 45 orang dan untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 459 orang. "Kita masih menunggu spesimen kita. Ada 44 di laboratorium di Surabaya. Sedangkan yang sudah diperjalanan ada 6," jelasnya. Dalam kesempatan ini, Rizal mengimbau kepada masyarakat agar tetap mematuhi anjuran pemerintah untuk selalu menggunakan masker dan mencuci tangan setelah beraktifitas. Serta meminta masyarakat untuk melaksanakan kegiatan ibadah seperti tarawih dan salat jum’at di rumah selama bulan Ramadan. Guna mengantisipasi potensi penyebaran virus corona."Kami meminta kepada seluruh pengurus musholla untuk tidak melaksanakan tarawih. Karena hasil monitoring kita masih ada yang melaksanakan," cetus Wali Kota. (bom/byu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: