Harga Udang di Balikpapan Merosot

Harga Udang di Balikpapan Merosot

Hampir setengah perahu Kelompok Nelayan Lestari bersandar di Pelabuhan Pasar Klandasan. (Ryan/Disway) -- Balikpapan, diswaykaltim - Nelayan di Pasar Klandasan mengeluhkan harga komoditas udang kualitas impor yang terus merosot. Penurunan itu disebut terjadi sejak sebulan lalu. Permintaan impor udang tiger terus melemah dari harga Rp 200 ribu per kilogram turun menjadi Rp 150 ribu per kilogram. Begitu juga dengan udang pink shrimp yang anjlok ke angka Rp 20 ribu per kilogram. Imbasnya, para nelayan malas melaut. Mereka beralih merenta sotong atau cumi-cumi di sekitaran Teluk Balikpapan. "Kalau cumi-cumi lebih mudah didapatkan karena masih musimnya. Kami bisa jual langsung ke pasar," ujar Juniansyah, nelayan yang tergabung dalam Kelompok Nelayan Lestari, warga Klandasan Ulu, baru-baru ini. Disampaikannya, harga cumi-cumi di pasaran saat ini ikut merosot. Biasanya dihargai Rp 60 ribu, turun berkisar Rp 35 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram. Saat ini, kata Juniansyah, hampir setengah nelayan di Pasar Klandasan tidak melaut. Sebab harga udang dianggap tidak sebanding dengan biaya operasional. Mulai dari ongkos pembelian solar dan biaya lainnya seperti reparasi perahu. Perusahaan yang menampung hasil tangkapan laut juga mengurangi pembelian sebagai akibat penurunan permintaan impor. "Selama ini kami jual ke perusahaan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Manggar. Sekarang mereka juga tak bisa membeli udang kami," keluhnya. Senada, nelayan lainnya, Sopiyan Nur mengatakan, kendalanya adalah kurangnya pasokan solar. Sebab sejak dua tahun lalu, baik polisi maupun Pemkot Balikpapan menganggap daerahnya sebagai kawasan rawan transaksi solar ilegal. "Akhirnya yang kesulitan para nelayan. Kami setengah mati cari solar," tegas Sopiyan, mantan ketua RT 3 Klandasan Ulu. Menurutnya, keperluan sekali berangkat melaut, diperlukan 75 sampai 100 liter solar. Sedangkan pasokan BBM yang sampai di kelompoknya, dianggap tidak memenuhi kebutuhan 40 perahu mereka. "Kami sudah lama sampaikan ini. Tapi belum ada tindakan apapun. Jadi tolonglah kami ini," ujarnya. (ryn/hdd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: