Hobi Main Golf

Hobi Main Golf

BERENANG, memasak, hingga main golf adalah tiga hobi yang dimiliki perempuan bernama lengkap Astria Ellawara. Akrab disapa Yaya, bermain golf memang tidak biasa dilakukan oleh beberapa orang. Sebuah frasa perempuan yang aktif tentu saja dapat menggambarkan bagaimana karakter Yaya. Hobinya yang tidak biasa itu, menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilik senyuman yang kerap kali disamakan dengan Maudy Ayunda. Yaya memang dapat dikatakan sudah sangat familiar dengan olahraga golf sejak dirinya duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) “Awalnya melihat orangtua saya main golf, waktu itu pernah diajak untuk latihan namun belum tertarik, tapi sudah sering ikut orang tua turnamen golf di kota-kota besar dan akhirnya tertarik untuk belajar,” ungkapnya. Selain itu, Ia memiliki alasan lainnya. Orangtua Yaya memiliki usaha lapangan golf dan baginya, sangat disayangkan saja jika tidak dimanfaatkan fasilitas secara maksimal. Masih bercerita tentang golf, tuturnya pertama kali belajar tidak langsung turun ke lapangan. Namun, Ia masih harus belajar di driving range terlebih dahulu. Dari driving range, Yaya berlatih cara untuk memukul bola secara konsisten dan meningkatkan akurasi pukulan. Setelah lancar barulah dirinya bisa bermain di lapangan. Diakui olehnya, kadang pukulan kurang akurat dan kurang konsisten. Postur badannya pun kadang sering kali kurang tepat. “Inginnya bisa semakin jago, biar bisa ikut macam-macam turnamen dan menambah relasi. Seperti orang tua saya,” ujar perempuan alumni SMAN 4 Berau ini. Selain bermain golf, adapun kegiatan keseharian yang dilakukan oleh Yaya. Sebelumnya, Yaya mengambil kuliah di Fakultas Teknik Universitas Mulawarman. Menurutnya, prospek kerja teknik di Berau sangat dibutuhkan. Perempuan kelahiran Berau, 10 Mei 1994 ini pun memfokuskan dirinya untuk mengambil teknik lingkungan. Mengingat Berau tergolong kabupaten yang pertumbuhannya pesat, menurutnya tidak bisa dipungkiri limbah yang dihasilkan juga akan terus meningkat. Pendapatnya lagi, masih banyak orang yang menutup mata atau apatis terhadap air bersih dan pengendalian pencemaran udara yang diakibatkan aktivitas perusahaan-perusahaan di Berau. Sembari berjalan untuk mewujudkan hal tersebut, Astria tentu memiliki kegiatan lain, yaitu menjadi freelancer translator dan mengurus kucing kesayangannya. “Biasanya saya dikasih jurnal dari dosen, dari Bahasa Indonesia saya terjemahkan ke Bahasa Inggris. Sebelum balik ke Berau saya kebetulan ngelesin Bahasa Inggris private untuk anak-anak Sekolah Dasar hingga SMP,” tandasnya. *RAP/APP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: