Bankaltimtara

Transisi dari Beasiswa Kaltim Tuntas ke GratisPol, Nominal Penerima Dipangkas

Transisi dari Beasiswa Kaltim Tuntas ke GratisPol, Nominal Penerima Dipangkas

Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim Darlis Pattalongi.-nizar/disway kaltim-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Program GratisPol beririsan dengan program Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) yang telah dicanangkan oleh pemerintah sebelumnya.

Hal ini tentunya menimbulkan kendala bagi para mahasiswa yang sudah ikut program pembiayaan pendidikan sebelumnya (BKT).

Sekretaris Komisi IV, Darlis Pattalongi membenarkan adanya pemotongan dana dari beasiswa tersebut. Bahkan dikeluhkan oleh para mahasiswa yang terdaftar.

Mereka mengaku seharusnya menerima dana lebih dari yang diberikan oleh pemerintah. Usut punya usut, hal ini diakibatkan revisi anggaran untuk menyesuaikan kebijakan baru.

“Memang ada pemotongan nilai beasiswa. Proses seleksi sudah jalan, tapi kemudian anggaran direvisi. Akibatnya, ada yang sudah dinyatakan lolos, tapi dananya tidak dibayarkan penuh," kata Darlis belum lama ini.

BACA JUGA:Pemprov Kaltim Evaluasi Quickwins 100 Hari Kerja, Progres GratisPol Terlihat Nyata

BACA JUGA:Fraksi Golkar DPRD Kaltim Ingatkan Pemprov Agar Hati-Hati Melaksanakan Program Gratispol

"Ada yang cuma menerima 75 persen, sisanya tidak cair karena pergeseran anggaran," sambungnya.

Selain itu juga ia menambahkan bahwa pembiayaan pendidikan sekarang tidak lagi seperti program yang terhadulu. Dikarenakan anggaran pendidikan dari pemerintah akan disalurkan langsung ke perguruan tinggi.

Sehingga tidak perlu lagi bagi para mahasiswa untuk membayar dan mengurus administrasi sendiri.

“Sekarang itu berbasis MoU antara pemerintah provinsi dan perguruan tinggi. Jadi mahasiswa tidak perlu lagi mengurus sana-sini."

"Selama mereka diterima di kampus yang sudah menjalin MoU, maka biaya UKT mereka akan dibayarkan langsung oleh pemerintah provinsi,” ulas Darlis.

BACA JUGA:Gratispol, Seluruh Guru Berkesempatan Kuliah hingga S2

Ia menekankan bahwa program beasiswa terdahulu terbilang cukup rumit, baik dari sisi birokrasi maupun proses pencairannya ke mahasiswa. Bahkan waktunya seringkali berubah-ubah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait