Bill Gates: Berantas Penyakit Menular 20 Tahun Kedepan dengan Bantuan AI
Pendiri Bill & Melinda Gates Foundation, Bill Gates.-istimewa-
JAKARTA, NOMORSATUKALTIM – Penyakit menular, seperti polio, campak, dan malaria, dapat diberantas dalam dua dekade mendatang, salah satunya lewat bantuan kecerdasan buatan (AI).
Hal ini diungkapkan pendiri Bill & Melinda Gates Foundation, Bill Gates saat mengunjungi kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
“Kami sangat dekat dengan pemberantasan polio. Setelah itu kami ingin menargetkan pemberantasan campak dan malaria,” kata Bill Gates dalam pernyataannya di Istana Merdeka, Jakarta dikutip dari Antara, Rabu (7/5/2025).
Keberhasilan membasmi cacar, katanya, satu-satunya penyakit yang pernah benar-benar diberantas dari muka bumi, menjadi inspirasi bagi upaya global saat ini.
BACA JUGA: Kenali Tanda Awal Kanker Paru-Paru yang Sering Diabaikan
“Salah satu alasan dari keyakinan saya terhadap inovasi adalah karena kita kini memiliki kecerdasan buatan. Betapa luar biasanya alat ini, bahkan hanya dalam enam bulan terakhir perkembangannya sangat pesat," kata Bill Gates.
Berbagai alat dan inovasi medis terbaru tersebut telah memberi harapan nyata dalam teknologi vaksin, diagnostik, serta distribusi kesehatan sehingga memungkinkan intervensi yang lebih cepat dan efektif.
Bill Gates optimis teknologi AI akan mempercepat penelitian serta memperluas akses terhadap layanan kesehatan di seluruh dunia, termasuk untuk negara berkembang.
“Jika kita melihat 20 tahun ke depan, saya yakin kita bisa mencapai banyak hal,” kata Bill Gates.
BACA JUGA: Apa Itu Pneumonia Ganda? Penyakit yang Diderita Paus Fransiskus
Penyakit Polio
Dilansir dari Alodokter, Polio adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan sangat menular, tetapi dapat dicegah dengan melakukan imunisasi polio.
Polio atau poliomyelitis dapat dialami oleh siapa saja, tetapi umumnya menyerang anak usia di bawah 5 tahun (balita), terutama yang belum menjalani imunisasi polio.
Selain kelumpuhan permanen, polio juga bisa menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. Kondisi ini menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas.
Kemenkes menyebutkan, kasus polio di Indonesia menunjukkan adanya penurunan signifikan jumlah kasus polio di dunia.
BACA JUGA: Parkinson Banyak Ditemukan di Usia Muda, Kenali Gejala dan Penyebabnya!
Sejak tahun 2019 hingga 2020, tidak ada kasus polio tambahan di Indonesia,namun, pada tahun 2022-2024, telah dilaporkan 12 kasus kelumpuhan, 11 di antaranya disebabkan oleh virus polio tipe 2 dan satu oleh virus polio tipe 1.
Penyakit Campak
Campak (measles atau morbili) adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat menular dan ditandai dengan demam, batuk, pilek, mata merah, dan ruam khas di seluruh tubuh.
Campak paling sering terjadi pada anak-anak, tetapi orang dewasa juga bisa terkena.
Dilansir dari Halodoc, Campak disebabkan oleh virus rubeola. Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang mengidap virus tersebut atau melalui tetesan di udara.
BACA JUGA: Pengidap Diabetes, Hipertensi, dan GERD Wajib Tahu! Ini Tips Makan Aman Saat Lebaran
Virus campak diklasifikasikan sebagai anggota genus Morbillivirus dalam keluarga Paramyxoviridae. Manusia adalah satu-satunya inang alami virus campak.
Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, atau mata. Sesampainya di sana, kemungkinan besar ia memasuki paru-paru, lalu menginfeksi sel kekebalan.
Sel-sel ini berpindah ke kelenjar getah bening, tempat virus berpindah ke sel lain kemudian menyebar ke seluruh tubuh, melepaskan partikel virus ke dalam darah.
Penyakit Malaria
Dilansir dari laman Ayosehat Kemenkes, Malaria adalah salah satu penyakit yang mematikan di dunia, dan banyak ditemukan di daerah tropis seperti indonesia.
BACA JUGA: Serangan Jantung Tidak Datang Tiba-tiba, Kenali Tanda-tandanya Seminggu sebelum Hari H
Itulah sebabnya, pemerintah terus berupaya mengatasi penyakit ini demi mewujudkan Indonesia bebas malaria pada tahun 2024.
Penyakit malaria disebabkan oleh infeksi parasit plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina, yang beredar pada petang sampai pagi hari.
Parasit ini akan menetap di organ hati, berkembang biak, kemudian menyerang sel-sel darah merah.
Malaria tidak ditularkan melalui kontak langsung dari orang ke orang, melainkan gigitan nyamuk. Namun, malaria bisa juga ditularkan dengan cara-cara: dari ibu kepada bayi dalam kandungannya; jarum suntik, tranfusi darah; dan transplantasi organ.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
