Selain Bagi 1.000 Angpao, Kelenteng Thien Le Kong Samarinda Adakan Bazar Makanan Halal

Selain Bagi 1.000 Angpao, Kelenteng Thien Le Kong Samarinda Adakan Bazar Makanan Halal

Kelenteng Thien Le Kong Samarinda sedang mempersiapkan perayaan Imlek tahun ini.-mayang/disway-

Tradisi ini berawal dari legenda Nian. Makhluk mitos yang menurut kisah kerap mengganggu ketenangan warga desa.

Petasan dan dominasi warna merah yang kerap dijumpai dalam perayaan Imlek ternyata berkelindan dengan legenda tersebut. Masyarakat Tionghoa mempercayai suara petasan, lampu terang, dan dominasi warna merah mampu menghalau kehadiran Nian.

Pelaksanaan Imlek pun, dirayakan pada hari pertama bulan pertama dalam kalender lunar, yang biasanya jatuh antara Januari dan Februari.

Pada tahun ini, Memaknai perayaan Imlek di Tahun Ular, kelenteng tertua di Samarinda yang telah berdiri sejak 120 tahun silam ini membawa pesan khusus.

“Temanya membangun keharmonisan dan kedamaian di tahun ular kayu. Maksudnya, kami ingin, membangun keharmonisan dengan sesama masyarakat kita. Baik di lingkup negara, bangsa dan masyarakat supaya tercipta kedamaian,” kata Pria yang sudah sepuluh tahun mengurus klenteng itu.

Hal itu dilakukan dengan meningkatkan silaturahmi, berbagi dengan sesama, sehingga dapat saling merasakan kasih antara sesama manusia.

Hanson mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan cermat dalam bertindak di tengah gejolak tahun demi tahun. Sesuai dengan tahun ular sebagai shio yang melambangkan kecerdasan, kewaspadaan, dan kebijaksanaan.

BACA JUGA:Harga Emas Antam Naik Signifikan di Hari Perayaan Imlek 2576 Kongzili

Masyarakat yang berniat melakukan kunjungan, ia mengingatkan untuk terus waspada. Terlebih, bila kunjungan dilakukan saat momen perayaan Imlek yang sedang ramai.

“Mohon tetap berhati-hati. Untuk masyarakat yang membawa kendaraan, helm-helm atau barang bawaan lainnya tetap waspada terhadap segala bentuk tindak kejahatan. Jika terjadi kehilangan, saat di tengah keramaian. Itu yang dijaga, karena kita telah beri peringatan,” tegas Hanson.

Sebagai antisipasi, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk memastikan kegiatan berjalan kondusif.

"Dari pengamanan dengan melibatkan 25 personel gabungan dari Polsek Samarinda Kota, Polresta Samarinda, serta Polsek KP yang juga mendapat bantuan dari Pokdarkamtibmas Bhayangkara,"tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: