BRIN: Indonesia Berisiko Alami Kebakaran Dahsyat seperti di LA
Kebakaran hebat melanda Los Angeles (LA), Amerika Serikat (AS), melahap lebih dari 12.000 bangunan di kawasan seluas 37.000 hektare.-(Tangkapan layar/ Istimewa)-
JAKARTA, NOMORSATUKALTIM – Kebakaran dahsyat yang melanda Los Angeles (LA), Amerika Serikat, menjadi peringatan serius bagi banyak negara, termasuk Indonesia.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperingatkan potensi terjadinya bencana serupa di Indonesia, mengingat adanya kesamaan faktor risiko seperti fenomena angin panas dan kekeringan ekstrem.
Di LA, kebakaran yang bermula dari semak belukar di wilayah Pacific Palisades meluas hingga melahap lebih dari 37.000 hektar lahan dan menghancurkan 12.000 bangunan.
Angin Santa Ana yang kering dengan kecepatan lebih dari 112 km/jam memperburuk situasi, sementara kekeringan akibat curah hujan rendah sejak Oktober 2024 mempercepat penyebaran api.
BACA JUGA: Ikuti Langkah Australia, Pemerintah Kaji Rencana Batasi Anak Main Medsos
BACA JUGA: BPBD Berau Rilis Angka Kejadian Bencana Alam 2024, Rentan Kebakaran
Peristiwa ini tercatat sebagai salah satu kebakaran paling merugikan dalam sejarah AS, dengan kerugian ekonomi diperkirakan mencapai 50-150 miliar dolar AS.
Indonesia Punya Risiko Serupa
Ahli klimatologi Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki fenomena yang mirip dengan Santa Ana, yakni angin Bahorok.
Angin panas ini biasanya terjadi di wilayah Sumatra dan beberapa daerah lain, yang berpotensi memperburuk kondisi kekeringan ekstrem.
"Yang menjadi concern kita adalah jangan sampai kekeringan ekstrem ini bertemu dengan kondisi yang panas tadi, panas ekstrem," ujar Erma dalam diskusi yang disiarkan melalui YouTube BRIN Indonesia, 15 Januari 2025.
BACA JUGA: Samarinda Rawan Kebakaran, Pemkot: Sering Terjadi karena Kelalaian Manusia
BACA JUGA: Tiga Kebakaran Beruntun di Kukar Gara-Gara Korsleting Listrik
Menurutnya, kombinasi antara angin panas dan kekeringan ekstrem dapat menciptakan situasi yang memicu kebakaran besar di Indonesia.
Ia menegaskan pentingnya upaya mitigasi untuk mengantisipasi kemungkinan bencana ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: