Cuaca Ekstrem dan Curah Hujan Tinggi Jadi Penyebab Inflasi di Balikpapan

Cuaca Ekstrem dan Curah Hujan Tinggi Jadi Penyebab Inflasi di Balikpapan

Nelayan di Kelurahan Manggar, Balikpapan memilih tidak melaut akibat cuaca ekstrem belakangan ini, sehingga menyebabkan kenaikan harga ikan di pasar. -(Foto/ Istimewa)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi menjadi faktor utama yang memengaruhi inflasi di Balikpapan pada akhir tahun 2024. 

Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan mencatat inflasi sebesar 1,11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau 0,33 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). 

Penyebab utamanya adalah lonjakan harga bahan pangan seperti ikan layang, tomat, dan kangkung.

Menurut BMKG Balikpapan, curah hujan pada Desember 2024 mencapai 300-400 mm. 

BACA JUGA: Waspada Penipuan Bermodus MBG! Puluhan UMKM Diminta Setor Rp11 Juta

BACA JUGA: Ramalan Cuaca Kaltim, 13 Januari 2025, BMKG Terbitkan Peringatan Dini!

Kondisi ini memengaruhi aktivitas pertanian dan perikanan, sehingga pasokan sejumlah komoditas ke pasar terganggu.

Gagal Panen dan Kenaikan Harga Ikan

Iqbal, seorang pedagang di Pasar Pandansari, menjelaskan bahwa banjir yang melanda kawasan Sumber Rejo, salah satu sentra pertanian di Balikpapan, menyebabkan gagal panen pada kebun kangkung petani. 

Hal ini berdampak pada kenaikan harga kangkung air (Ipomoea aquatica) dari Rp5.000-7.000 per ikat menjadi Rp8.000-12.000 per ikat.

"Jelang akhir tahun lalu beberapa kali kebun kangkung petani di Sumber Rejo kebanjiran, mengakibatkan gagal panen," kata Iqbal, dikutip Antara, Senin (13/1/2025).

BACA JUGA: Bagus untuk Siswa Kurang Mampu, Program MBG Jangan Sampai Jadi Ladang Korupsi

BACA JUGA: Dishub Samarinda Larang Pelajar Tanpa SIM Bawa Motor ke Sekolah, Kata Pengamat …..

Sebaliknya, pasokan kangkung darat (Ipomoea reptans), yang ditanam di kawasan utara Balikpapan, tetap stabil dengan harga rata-rata Rp5.000 per ikat.

Tidak hanya sayuran, pasokan ikan layang dan tomat juga terdampak. Selle, seorang nelayan di Manggar, Balikpapan Timur, mengaku cuaca buruk membuat para nelayan enggan melaut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: