Dishub Samarinda Larang Pelajar Tanpa SIM Bawa Motor ke Sekolah, Kata Pengamat …..
Ilustrasi pelajar mengendarai sepeda motor di sekolah. --
"Soal sanksinya nanti kita kerja sama dengan pihak sekolah. Yang terpenting aturan ini berjalan dulu," tutup Manalu.
Sementara itu, Akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman (Unmul), Saipul Bahtiar, menyarankan agar kebijakan ini dikaji lebih mendalam. Ia menilai Pemkot Samarinda perlu menawarkan solusi yang komprehensif, termasuk penyediaan angkutan umum.
BACA JUGA:Hasanuddin Sebut Program Makan Bergizi di Kaltim Bukan Ditunda, Tapi Fokus Pada Ini
BACA JUGA:Andi Harun Tegur DPUPR Terkait Proyek Revitalisasi Drainase dan Trotoar
“Apakah melarang siswa membawa kendaraan ke sekolah menjadi solusi terakhir bagi Pemkot Samarinda untuk mengurangi kemacetan dan menekan jumlah kecelakaan?” tanyanya.
Saipul juga menyoroti dampak kebijakan ini terhadap orang tua yang tidak memiliki waktu untuk mengantar anak mereka ke sekolah.
“Motor menjadi solusi bagi orang tua yang sibuk. Kebijakan ini harus dibarengi dengan solusi dari Pemkot, seperti menyediakan angkutan umum,” jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa Samarinda sebagai kota besar yang berkembang menuju kota metropolitan harus didukung dengan fasilitas umum yang memadai, termasuk angkutan massal untuk pelajar.
"Dulu, di era 80-90an, ada halte dan titik pemberhentian kendaraan umum di sekolah dan kampus. Sekarang, halte yang representatif bisa dihitung dengan jari,” ungkap Saipul.
Ia juga mengusulkan skema kerja sama anggaran antara pemerintah provinsi dan pemerintah kota untuk menyediakan fasilitas angkutan umum yang memadai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: