Warga KAT Belum Terima Jadup

Warga KAT Belum Terima Jadup

USMAN saat berada di depan rumahnya di permukiman KAT Sei Maning Jalan Poros Berau-Bulungan.(ZUHRIE/DISWAY BERAU) GUNUNG TABUR, DISWAY – Sebanyak 60 rumah dibangun Kementerian Sosial di Kilometer 42 Jalan Poros Berau-Bulungan. Rumah berkonstruksi kayu, itu untuk komunitas adat terpencil yang selama ini mendiami belantara Kabupaten Berau, dan hidupnya berpindah-pindah. Usman, warga yang menempati rumah di permukiman Komunitas Adat Terpencil (KAT) Sei Maning, Kampung Birang, Kecamatan Gunung Tabur, itu mengaku mau menempati rumah yang dibangun Kementerian Sosial karena dijanjikan akan mendapatkan sejumlah fasilitas yang layak seperti rumah tinggal, dan jatah hidup (Jadup) atau kebutuhan makan, serta lahan pertanian. Dia menyebut ada 16 kepala keluarga yang ditempatkan di KAT Sei Maning seluas lebih kurang 4 hektare, yang asalnya dari pedalaman Berau, dan selama ini hidup berpindah-pindah. Menurut pria yang tinggal di rumah pemberian pemerintah bersama istri dan anak perempuannya itu, sebelum tinggal di permukiman KAT Sei Maning, dia maupun warga komunitas adat terpencil lain harus menempuh perjalanan tiga jam dari dalam hutan untuk menjual hasil berburu dan bertani. Kini, berkat bantuan rumah tinggal yang diterima sejak 13 Desember 2019, ia sangat bersyukur akhirnya memiliki tempat tinggal tetap, meski sejumlah fasilitas lain belum terpenuhi. Dia juga tidak menampik bahwa masih ada warga KAT yang belum terbiasa tinggal di rumah dan menetap. Apalagi, kata dia, warga yang ditempatkan di permukiman KAT Sei Maning hanya mengandalkan berburu di hutan. “Jadi, kalau pagi mereka masuk hutan beburu. Untuk yang perempuan mancing bersama anak-anaknya,” ujarnya. Karena itu, dia pun khawatir rumah yang sudah dibangun pemerintah ditinggalkan. Apalagi, kata dia, suplai kebutuhan makanan dan minum seperti beras, gula, kopi dan minyak goreng terlambat datang. “Sementara suplai kebutuhan pokok bulan ini belum terima, padahal sudah lewat waktu. Kalau begini terus bisa kabur lagi mereka ke hutan,” ujarnya. Dikatakan, selain rumah, dia pun mendapat informasi di permukiman KAT nantinya juga akan mendapatkan fasilitas umum seperti sekolah dan puskesmas pembantu. “Kami harap segera dipenuhi, agar anak-anak di sini bisa sekolah,” ujarnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: