Fasilitas Dasar Harus Merata

Fasilitas Dasar Harus Merata

Mulyadi (ISTIMEWA) SEBAGAI putra daerah yang memiliki cita-cita membangun Berau menjadi lebih baik, membuat Mulyadi mantap maju sebagai bakal calon (Balon) kepala daerah Berau 2020 ini. Banyak hal yang memotivasinya kembali terjun ke pertarungan politik, khususnya di Pilkada. Membawa harapan baru untuk Kabupaten Berau, dengan mengandalkan segala potensi yang dimiliki untuk berpartisipasi dalam memajukan pembangunan dan ekonomi masyarakat. Itulah yang membuatnya tampil memperebutkan kursi kepemimpinan Berau 2020-2024. Berikut hasil wawancara dengan pria yang juga pernah menjabat anggota DPRD Berau periode 2014-2019 itu, Kamis (23/1). Program kesehatan apa yang Anda tawarkan? “Tentunya apa yang menjadi wacana pemimpin kita sebelum-sebelumnya, yang bagi saya adalah sesuatu yang baik. Sejak di DPRD saya selalu menyuarakan pembangunan rumah sakit dengan fasilitas lengkap, atau kelas tipe A. Karena rumah sakit itu menyangkut jiwa manusia. Karena saat tidak sedikit masyarakat yang ingin cuci darah misalnya, itu harus ke Tarakan paling dekat. Di Berau itu belum bisa dilakukan. Belum lagi SDM dan fasilitas kesehatan yang ada di setiap kampung, itu juga harus ditingkatkan.” Bagaimana dengan fasilitas kesehatan yang ada di pedalaman? “Sejauh ini fasilitas kesehatan yang di pedalaman sudah bagus. Saat saya masih menjadi anggota dewan, di berbagai kampung di pedalaman sudah ada puskesmas yang pelayanannya 24 jam, itu sudah sangat-sangat baik. Akan tetapi, karena masih ada keterbatasan fasilitas, maka kekurangannya itu akan lebih ditingkatkan, termasuk penanganan pertama sebelum di rujuk ke rumah sakit. Salah satunya adalah perbaikan insfrastruktur jalan. Fasilitas di setiap puskesmas yang ada di tiap kecamatan harus lengkap, dan kualitas SDM nya juga tidak kalah dengan yang ada di kota. Termasuk peningkatan akses jalan dari puskesmas ke rumah sakit, agar pasien gawat darurat yang dirujuk ke rumah sakit tidak lagi lama diperjalanan.” Apa yang akan Anda lakukan dalam mewujudkan pemerataan pendidikan? “Kami akan perjuangkan fasilitas sarana dan prasarananya harus lebih dilengkapi lagi, itu akan kami upayakan agar dapat terwujud. Seperti sumber energi listrik, fasilitas komputer, jaringan internet sudah tersedia sehingga setiap sekolah bisa mengakses internet dengan baik, termasuk juga tenaga pendidiknya. Sarana dan prasarananya juga harus lengkap. Semua sumber dana baik dari APBN, APBD I maupun APBD II serta sumber dana lainnya akan dimaksimalkan.” Langkah apa yang dilakukan agar objek wisata di Berau, bisa diharapkan? “Untuk meningkatkan sektor pariwisata adalah dengan meningkatkan akses menuju objek lokasi wisata itu sendiri. Seperti akses jalan, jaringan telekomunikasi, penerangan, air bersihnya juga harus terjamin. Pengelolaan wisata itu sendiri juga harus maksimal dan lebih serius lagi, baik itu pengelolannya dilakukan oleh pihak ketiga, masyarakat, maupun pemerintah kabupaten sendiri, atau Alokasi Dana Kampung (ADK) melalui program pemerintah dengan menciptakan SDM yang mumpuni. Pada intinya, bagaimana pengelolaan wisata itu bisa menarik wisatawan dari luar daerah maupun internasional untuk datang.” Sektor apa yang nantinya akan dikembangkan untuk menggantikan sektor pertambangan? “Yang jelas saya realistis, Berau memiliki banyak sumber daya alam selain tambang yang bisa diandalkan dalam meningkatkan PAD. Seperti sektor pertanian dalam arti luas, pariwisata, sektor perikanan dan sumber lainnya yang dapat diperbaharui itu akan kita maksimalkan. Apa yang bisa kita kelola sendiri, itu akan laksanakan kedepannya, sehingga Berau tidak lagi bergantung di sektor di pertambangan,” Apa yang dilakukan dalam melakukan pemerataan insfrastruktur dasar? “Saya akui insfrastruktur dasar saat ini sudah bagus. Tapi tetap harus lebih ditingkatkan lagi melalui evaluasi-evaluasi. Kita juga harus memahami keterbatasan-keterbatasan yang ada, seperti defisit anggaran yang terjadi pada 2015 lalu, yang membuat pembangunan menjadi sedikit mengalami kendala. Tentunya kita akan berupaya melanjutkan apa yang ada sekarang menjadi lebih baik. Kita harus optimis. Kita harus turun ke lapangan dulu, menampung aspirasi masyarakat dari aspirasi itu akan kita cari solusi dan akan kita ambil tindakan. Sebab insfrastruktur dasar seperti listrik, jalan, air bersih, jaringan telekomunikasi, adalah hal prioritas dalam menopang berbagai kebutuhan dan masyarakat. Apalagi dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) semoga itu terwujud dan kita di sini (Berau, Red.) mendapat imbasnya di Berau ini.” Bagaimana rencana Anda dalam mengembangkan sektor perikanan? “Untuk sektor perikanan dan kelautan merupakan potensi besar yang dimiliki Kabupaten Berau, dan tidak semua daerah memilikinya. Tentunya dengan pengaturan khusus yang sudah diatur oleh pemerintah pusat yang mana turunannya sampai ke daerah, termasuk Berau. Saya optimis sektor ini akan berperan sangat penting bagi kemajuan perekonomian masyarakat dan pembangunan kabupaten Berau. Tentunya dengan melakukan berbagai inovasi-inovasi baru terkait bagaimana cara kita memanfaatkan potensi kelautan ini, agar benar-benar bisa dinikmati masyarakat yang berada di wilayah pesisir.” Bagaimana menyikapi adanya illegal fishing? “Saya tidak hanya menyoroti yang ada di laut, tapi secara keseluruhan termasuk di darat. Semua kegiatan yang melanggar aturan dan perundang-undangan, itu harus ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku. Kita akan meningkatkan sinergitas dengan aparat keamanan baik itu aparat Polri maupun TNI, dan instansi terkait lainnya.” Bagaimana mewujudkan swasembada pangan? “Tentu potensi pertanian baik itu padi, jagung, hingga kedelai di Kabupaten Berau, tidak diragukan lagi. Semua itu akan kita maksimalkan di seluruh kecamatan. Pertanian, memang sudah menjadi program pemerintah sejak dulu. Tentu kita kedepan akan lebih konsentrasi lagi, apalagi Berau memiliki lahan yang luas baik yang sudah dibuka, maupun belum terbuka. Kita juga memiliki potensi SDM mumpuni, apalagi banyak sarjana pertanian yang bisa kita dorong dalam pengembangan pertanian, atau pun perkebunan. Jadi tergantung niat dari pemimpin itu sendiri, akan berbuat seperti apa nanti untuk memajukan pertanian kita.” Apa langkah dalam mencegah serta menindak kasus pencemaran lingkungan? “Terkait dengan pencemaran lingkungan kita menyerahkan kepada instansi teknisnya untuk bekerja secara profesional. Pengawasan akan lebih diperketat lagi, dan tentu sanksi juga akan diberikan sesuai dengan aturan yang ada. Kita juga akan menuntut sesuai dengan kerugian yang dialami masyarakat akibat pencemaran, apabila hal itu terjadi. Tapi itu juga harus dibuktikan dengan pengkajian dan penelitian.”(*/ZZA/APP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: