Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual, Psikolog Sarankan Pendidikan Komprehensif, Apa itu?

Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual, Psikolog Sarankan Pendidikan Komprehensif, Apa itu?

Psikolog sarankan pendidikan seksual komprehensif untuk lindungi anak dari kekerasan seksual.-(Ilustrasi/ Istimewa)-

Gisella menyarankan agar pemerintah mulai mengintegrasikan pendidikan seksual komprehensif ke dalam kurikulum pendidikan anak. 

Program ini harus disesuaikan dengan tingkat usia dan dilakukan dengan melibatkan para ahli kesetaraan gender serta psikolog.

BACA JUGA: Balikpapan Darurat Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, UPTD PPA Catat 208 Kasus Terjadi Sejak Januari 2024

BACA JUGA: Hingga November 2024, Tercatat Ada 30 Kasus Kekerasan Terhadap Anak Dibawah Umur

Selain itu, edukasi serupa juga perlu diberikan kepada orang tua dan masyarakat umum. 

Dengan demikian, semua pihak memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya melindungi anak dari kekerasan seksual.

“Edukasi untuk orang tua dan masyarakat umum sangat penting agar perilaku proteksi dari orang dewasa bisa dilakukan secara maksimal. Ini menjadi salah satu cara mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak,” tegasnya.

Gisella juga menekankan pentingnya memastikan bahwa anak, orang tua, hingga masyarakat umum memiliki akses yang mudah untuk melapor dan mendapatkan bantuan jika mengalami atau mendapati kekerasan seksual.

BACA JUGA: Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Meningkat, Pj Gubernur Kaltim Minta Akar Masalahnya Dipahami

BACA JUGA: Singgung Kasus Penganiayaan Warga di Paser, Menteri Pigai Sarankan Lapor ke Komnas HAM

Kekerasan Seksual dan Relasi Kuasa

Lebih lanjut, Gisella menjelaskan bahwa kekerasan seksual merupakan salah satu bentuk kekerasan berbasis gender yang dapat dialami oleh siapa saja dan dilakukan oleh siapa saja.

“Biasanya pelaku memiliki relasi kuasa dengan korban, baik dalam hal gender, status sosial-ekonomi, hingga kekuatan fisik. Para pelaku sering menggunakan manipulasi dan menyasar titik lemah korban untuk mendapatkan apa yang diinginkan,” paparnya.

Akibat manipulasi tersebut, kekerasan seksual kerap meninggalkan dampak psikologis yang kompleks bagi korban. 

Dukungan dari keluarga dan lingkungan menjadi kunci dalam membantu korban pulih dari trauma.

BACA JUGA: Dishub Samarinda Rencanakan Pakai Bus Listrik Tahun Depan, Beroperasinya Selama 12 Jam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: