Warga yang Langgar Arus Satu Arah Kena Razia, Dishub: Semoga Jera

Warga yang Langgar Arus Satu Arah Kena Razia, Dishub: Semoga Jera

Dishub bekerjasama dengan Satlantas Lakukan Pemantauan dan Razia Kendaraan di Area Jalan Gatot Subroto Samarinda. -Mayang/Disway-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Sejak dua pekan diberlakukan, Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Gatot Subroto masih terus berlanjut.

Berbagai upaya, seperti pemasangan rambu lalu lintas dan sosialisasi intensif, telah dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda bekerja sama dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas).

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda pun telah bekerja sama dengan Satlantas, demi menindak pengendara nakal. Dalam razia gabungan yang digelar pada Rabu (11/12/2024) sore, puluhan kendaraan masih terjaring karena melanggar aturan dengan melawan arus di jalan tersebut.

Razia ini juga dilakukan demi mengkaji aturan yang telah mengatasi titik kemacetan di area tersebut akibat bottle neck yang sebelumnya sering terjadi. Menurut Dishub, pelanggaran yang acap kali terjadi ini akhirnya memerlukan razia secara berkala.

BACA JUGA:Ajak Masyarakat Peduli HAM Lewat Diskusi dan Musik

BACA JUGA:Pemkot Samarinda Tinjau Lokasi Uji Coba Makan Siang Bergizi Gratis di Tiga Sekolah

Kepala Dinas Perhubungan Samarinda, Hotmarulitua Manalu, mengungkapkan bahwa razia kali ini menjaring antara 20 hingga 30 kendaraan yang terdiri dari sepeda motor (R2) dan satu unit mobil (R4).  

“Beberapa pengendara sempat mencoba putar balik saat melihat razia, tetapi tetap ada banyak yang terjaring,” ungkapnya.  

Razia ini, menurut Manalu, bertujuan memberikan peringatan keras kepada masyarakat untuk tidak melanggar aturan lalu lintas yang telah diberlakukan.

“Sistem satu arah ini kan sudah ditetapkan. Melawan arus bukan hanya melanggar aturan, tetapi juga bisa menyebabkan kecelakaan,” tegasnya.  

BACA JUGA:TPA Sambutan Makin Menggunung, Pemkot Akan Gunakan Teknologi Ini Guna Mengurai Sampah

“Beberapa pengendara bahkan mencoba putar balik saat melihat razia, tetapi tetap banyak yang terjaring,” tambahnya.

Manalu menjelaskan bahwa sebagian besar pelanggar beralasan ingin mengambil jalur lebih cepat atau lebih dekat. Namun, dirinya menegaskan bahwa alasan tersebut tidak bisa dibenarkan.

“Mereka ingin cepat, simple, dan dekat, tetapi aturan tetap harus dipatuhi. Langkah ini dilakukan demi keselamatan bersama,” jelasnya.  

Pelanggar yang terjaring langsung ditindak oleh Satlantas. STNK dan SIM para pengendara tersebut langsung ditahan oleh pihak Satlantas sebagai bentuk sanksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: